JAKARTA. Para pengembang properti terkesan berhati-hati dalam meluncurkan sejumlah proyeknya. Hal ini disampaikan oleh analis Mandiri Sekuritas, Liliana S. Bambang dalam laporan risetnya belum lama ini. "Beberapa peluncuran sangat sukses seperti Jakarta Garden City, sedangkan peluncuran lainnya masih lambat. Perusahaan properti terkesan berhati-hati pada peluncuran proyek dengan harga jual di atas Rp 2 miliar," jelas Liliana. Contoh, rasio hasil penjualan (the take up rate) untuk rumah tapak milik PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) di Pasar Kemis pada kuartal I/2015 lemah, kurang dari 50%. Peluncuran yang dimaksud adalah peluncuran klaster Andara dan Bahana. Karena itu, dia memprediksi marketing sales dari proyek ini hanya sebesar Rp 700 miliar. Tapi, kondisi berbeda terjadi pada proyek Ruko Terrace 8 yang juga berlokasi di Pasar Kemis. Dari 130 unit ruko yang ditawarkan, ada 390 antrian yang siap membeli. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) juga menunda peluncuran proyeknya di Bandung. Namun, penundaan ini hanya bersifat sementara, dan diprediksi pada Mei nanti peluncuran akan kembali dilakukan. Tapi, tetap saja SMRA belum bisa sepenuhnya lepas dari paparan risiko. Menurut Liliana, beberapa konsumen telah menunda pembelian karena kekhawatiran aturan baru dalam pembelian properti, yang menyatakan konsumen berpotensi terkena aturan pajak yang baru. Hal ini membuat SMRA tidak akan menunda peluncuran lebih lama lagi, tapi manajemen akan fokus pada produk dengan harga di bawah Rp2 miliar. Kendati demikian, tidak semua pemain properti konservatif. Salah satunya, suksesnya peluncuran Jakarta Garden City (JGC) milik PT Modernland Realty Tbk (MDLN). MDLN sukses meluncurkan Cluster La Seine fase 1 di JGC. Average Selling Price (ASP) sebesar Rp1,3 miliar-Rp2,4 miliar per unit, dengan take-up rate yang laku terjual seluruhnya. Karena permintaan yang lebih, MDLN juga membuka penjualan untuk fase II. Proyek fase II tersebut akan diluncurkan secara resmi pada Mei. Tambahan saja, MDLN membukukan marketing sales Rp350 miliar dari fase I. Lalu, ada juga peluncuran proyek Orange County milik PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Perseroan memiliki proyek yang dialihkan (carryover) dari tahun sebelumnya (Westwood) dan peluncuran menara Pasadena yang sukses hasil peluncurannya. Dua menara di Orange County telah terjual habis pada hari pertama penawaran. "Karena itu, kami memprediksi perseroan dapat membukukan marketing sales Rp 800 miliar pada kuartal I/2015, 32% dari target marketing sales FY2015F," pungkas Liliana. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pengembang berhati-hati meluncurkan proyek baru
JAKARTA. Para pengembang properti terkesan berhati-hati dalam meluncurkan sejumlah proyeknya. Hal ini disampaikan oleh analis Mandiri Sekuritas, Liliana S. Bambang dalam laporan risetnya belum lama ini. "Beberapa peluncuran sangat sukses seperti Jakarta Garden City, sedangkan peluncuran lainnya masih lambat. Perusahaan properti terkesan berhati-hati pada peluncuran proyek dengan harga jual di atas Rp 2 miliar," jelas Liliana. Contoh, rasio hasil penjualan (the take up rate) untuk rumah tapak milik PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) di Pasar Kemis pada kuartal I/2015 lemah, kurang dari 50%. Peluncuran yang dimaksud adalah peluncuran klaster Andara dan Bahana. Karena itu, dia memprediksi marketing sales dari proyek ini hanya sebesar Rp 700 miliar. Tapi, kondisi berbeda terjadi pada proyek Ruko Terrace 8 yang juga berlokasi di Pasar Kemis. Dari 130 unit ruko yang ditawarkan, ada 390 antrian yang siap membeli. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) juga menunda peluncuran proyeknya di Bandung. Namun, penundaan ini hanya bersifat sementara, dan diprediksi pada Mei nanti peluncuran akan kembali dilakukan. Tapi, tetap saja SMRA belum bisa sepenuhnya lepas dari paparan risiko. Menurut Liliana, beberapa konsumen telah menunda pembelian karena kekhawatiran aturan baru dalam pembelian properti, yang menyatakan konsumen berpotensi terkena aturan pajak yang baru. Hal ini membuat SMRA tidak akan menunda peluncuran lebih lama lagi, tapi manajemen akan fokus pada produk dengan harga di bawah Rp2 miliar. Kendati demikian, tidak semua pemain properti konservatif. Salah satunya, suksesnya peluncuran Jakarta Garden City (JGC) milik PT Modernland Realty Tbk (MDLN). MDLN sukses meluncurkan Cluster La Seine fase 1 di JGC. Average Selling Price (ASP) sebesar Rp1,3 miliar-Rp2,4 miliar per unit, dengan take-up rate yang laku terjual seluruhnya. Karena permintaan yang lebih, MDLN juga membuka penjualan untuk fase II. Proyek fase II tersebut akan diluncurkan secara resmi pada Mei. Tambahan saja, MDLN membukukan marketing sales Rp350 miliar dari fase I. Lalu, ada juga peluncuran proyek Orange County milik PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Perseroan memiliki proyek yang dialihkan (carryover) dari tahun sebelumnya (Westwood) dan peluncuran menara Pasadena yang sukses hasil peluncurannya. Dua menara di Orange County telah terjual habis pada hari pertama penawaran. "Karena itu, kami memprediksi perseroan dapat membukukan marketing sales Rp 800 miliar pada kuartal I/2015, 32% dari target marketing sales FY2015F," pungkas Liliana. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News