JAKARTA. PT Duta Pramindo Sejahtera (DPS), pengembang apartemen Green Pramuka City di Jakarta Timur tetap optimis akan pasar properti apartemen khususnya untuk kelas menengah. Perusahaan ini pun menargetkan bisa memperoleh penjualan unit tower kelima hingga tower kedelapan mencapai 90% hingga akhir tahun 2015 nanti. DPS pada tahun ini tengah memasarkan tower kelima hingga tower kesembilan dari total 17 menara apartemen di Green Pramuka City. Harga unit apartemen dengan tipe studio dijual seharga Rp 330 juta, sementara tipe dua kamar tidur Rp 550 juta. Untuk satu menara apartemen terdapat 750 unit hingga 1.000 unit. Ini berarti DPS bisa membukukan marketing sales hingga sekitar Rp 500 miliar jika seluruh unit di satu tower sold out. C.Y. Andreas, Sales and Marketing Division Head mengatakan pihaknya sampai saat ini masih tetap optimis mencapai target tersebut. Biarpun pasar properti juga terkena guncangan kondisi ekonomi dalam negeri yang tidak menentu yang berimbas pada menurunnya penjualan properti hingga mencapai 20% akibat daya beli menurun dan pengetatan pengajuan kredit oleh perbankan. Namun Andreas tetap optimis bisa mencapai target tersebut karena hingga saat ini biarpun penjualan menurun namun pihaknya mengklaim telah berhasil menjual hampir seluruh unit hingga tower ketujuh. "Kami optimislah, hingga akhir tahun ini bisa tercapai. Sampai saat ini pun tower ke delapan sudah mencapai penjualan hingga 30% dari seluruh unit yang ada," kata Andreas pada Kamis (23/4). Saat ini tower kelima hingga kedelapan yaitu Tower Orchid, Penelope, Scarlet, dan Nerine tengah dalam tahap pembangunan dfan ditargetkan bisa selesai pada tahun depan. Dengan rencana serah terima yang akan dilakukan pada pada tahun depan, Andreas berharap konsumen baik end user maupun investor bisa lebih percaya pada proyek Green Pramuka City tersebut. Selain mengebut pengerjaan tower kelima hingga kedelapan, pihak DPS juga saat ini tengah mengerjakan pembangunan tower kesembilan yang telah memasuki pembangunan basement tiga lapis yang diperkirakan akan selesai kurang dari tiga tahun mendatang. Sementara itu untuk pembangunan tower satu hingga tower empat yaitu Tower Faggio, Pino, Chrysant, dan Bougenville pun telah rampung sejak 2014 dimana hampir 100% unit telah habis terjual dalam kurun waktu tiga tahun. Serah terima tower satu hingga tower empat kepada para penghuni pun telah dilakukan dan beberapa masih berjalan. Untuk rencana ke depan, Andreas bilang pihaknya telah merencanakan untuk membangun proyek lain terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya. Dia pun menyebut DPS telah memiliki beberapa landbank di Jakarta dan Bali yang akan difokuskan untuk proyek high rise building. "Namun itu masih belum akan dilakuakn dalam waktu dekat ini karena sekarang kami masih mengerjakan Pramuka Green City yang menjadi master piece kami,"ujar Andreas. Sekedar catatan, Green Pramuka City merupakan kawasan hunian superblock dilengkapi dengan berbagai fasilitas hiburan dan komersil, perbankan, dan kesehatan. Proyek ini dikembangkan oleh DPS sejak 2010. Apartemen ini dibangun diatas lahan seluas 12,9 hektare dengan komposisi 20% tower dan 80% diperuntukan bagi ruang publik dan fasilitas umum lainnya. Green Pramuka ini sendiri terletak di antara tiga lokasi strategis yaitu Jakarta pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur dengan harga yang terjangkau.
Pengembang Green Pramuka optimis pasar apartemen
JAKARTA. PT Duta Pramindo Sejahtera (DPS), pengembang apartemen Green Pramuka City di Jakarta Timur tetap optimis akan pasar properti apartemen khususnya untuk kelas menengah. Perusahaan ini pun menargetkan bisa memperoleh penjualan unit tower kelima hingga tower kedelapan mencapai 90% hingga akhir tahun 2015 nanti. DPS pada tahun ini tengah memasarkan tower kelima hingga tower kesembilan dari total 17 menara apartemen di Green Pramuka City. Harga unit apartemen dengan tipe studio dijual seharga Rp 330 juta, sementara tipe dua kamar tidur Rp 550 juta. Untuk satu menara apartemen terdapat 750 unit hingga 1.000 unit. Ini berarti DPS bisa membukukan marketing sales hingga sekitar Rp 500 miliar jika seluruh unit di satu tower sold out. C.Y. Andreas, Sales and Marketing Division Head mengatakan pihaknya sampai saat ini masih tetap optimis mencapai target tersebut. Biarpun pasar properti juga terkena guncangan kondisi ekonomi dalam negeri yang tidak menentu yang berimbas pada menurunnya penjualan properti hingga mencapai 20% akibat daya beli menurun dan pengetatan pengajuan kredit oleh perbankan. Namun Andreas tetap optimis bisa mencapai target tersebut karena hingga saat ini biarpun penjualan menurun namun pihaknya mengklaim telah berhasil menjual hampir seluruh unit hingga tower ketujuh. "Kami optimislah, hingga akhir tahun ini bisa tercapai. Sampai saat ini pun tower ke delapan sudah mencapai penjualan hingga 30% dari seluruh unit yang ada," kata Andreas pada Kamis (23/4). Saat ini tower kelima hingga kedelapan yaitu Tower Orchid, Penelope, Scarlet, dan Nerine tengah dalam tahap pembangunan dfan ditargetkan bisa selesai pada tahun depan. Dengan rencana serah terima yang akan dilakukan pada pada tahun depan, Andreas berharap konsumen baik end user maupun investor bisa lebih percaya pada proyek Green Pramuka City tersebut. Selain mengebut pengerjaan tower kelima hingga kedelapan, pihak DPS juga saat ini tengah mengerjakan pembangunan tower kesembilan yang telah memasuki pembangunan basement tiga lapis yang diperkirakan akan selesai kurang dari tiga tahun mendatang. Sementara itu untuk pembangunan tower satu hingga tower empat yaitu Tower Faggio, Pino, Chrysant, dan Bougenville pun telah rampung sejak 2014 dimana hampir 100% unit telah habis terjual dalam kurun waktu tiga tahun. Serah terima tower satu hingga tower empat kepada para penghuni pun telah dilakukan dan beberapa masih berjalan. Untuk rencana ke depan, Andreas bilang pihaknya telah merencanakan untuk membangun proyek lain terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya. Dia pun menyebut DPS telah memiliki beberapa landbank di Jakarta dan Bali yang akan difokuskan untuk proyek high rise building. "Namun itu masih belum akan dilakuakn dalam waktu dekat ini karena sekarang kami masih mengerjakan Pramuka Green City yang menjadi master piece kami,"ujar Andreas. Sekedar catatan, Green Pramuka City merupakan kawasan hunian superblock dilengkapi dengan berbagai fasilitas hiburan dan komersil, perbankan, dan kesehatan. Proyek ini dikembangkan oleh DPS sejak 2010. Apartemen ini dibangun diatas lahan seluas 12,9 hektare dengan komposisi 20% tower dan 80% diperuntukan bagi ruang publik dan fasilitas umum lainnya. Green Pramuka ini sendiri terletak di antara tiga lokasi strategis yaitu Jakarta pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur dengan harga yang terjangkau.