Pengembang kondotel masih lirik Puncak



JAKARTA. Meski identik dengan macet, pengembang masih melirik kawasan Puncak Bogor untuk membangun kondotel. Tawaran investasi paling baru datang dari Grup Gapuraprima melalui anak usahanya, PT Ciawi Megah Indah yang mengembangkan Bhuvana Hotel & Residence di kawasan tersebut.

Gapuraprima sebenarnya sudah menggelar peletakan batu pertama dan membuka penjualan Bhuvana akhir 2014, namun perusahaan baru meresmikan kantor pemasarannya pada 30 Mei 2015 kemarin. Targetnya, kondotel bisa menerima tamu mulai semester II-2016.

Sebagai gambaran, Bhuvana terdiri dari tiga menara apartemen dan kondotel yang menempati lahan seluas 2,1 hektare (ha). Menara pertama mencakup 123 unit apartemen dan 150 unit kondotel. Gapuraprima telah menunjuk Horison untuk mengelola kondotel dengan standar hotel bintang empat plus.


Bhuvana menjanjikan return of investment (RoI) kepada investor sebesar 18% selama dua tahun pertama. Setelah itu, investor bisa mendapat bagi hasil dengan komposisi 70% banding 30%.

A. Taufik Zaenal, Direktur PT Ciawi Megah Indah optimistis kebutuhan akomodasi di Puncak masih tinggi. "Kami tidak hanya bergantung pada wisatawan, tetapi juga industri di kawasan Jagorawi," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (2/6).

Gapuraprima mesti bersaing dengan PT Kurnia Propertindo Sejahtera yang juga menawarkan kondotel Sahid Eminence di kawasan Puncak. Kondotel juga bermain di kelas hotel bintang empat dengan operator Sahid.

Berdasarkan situs resminya, Sahid Eminence meliputi 345 kamar dengan luas lahan 6,2 ha. Kondotel menjanjikan RoI sebesar 24% selama dua tahun serta bagi hasil 50% banding 50%.

Namun Chief Executive Officer (CEO) konsultan properti Leads Property Hendra Hartono menilai era kejayaan Puncak sudah lewat. "Yang jadi masalah itu macetnya. Dengan jarak tempuh dua atau tiga jam, lebih baik ke Bandung atau Bali sekalian," ujarnya.

Hendra juga sangsi kondotel di Puncak bisa meraih tingkat okupansi yang tinggi setelah beroperasi. Pasalnya, Puncak hanya ramai saat akhir pekan sementara pasokan hotel sangat banyak. Sayang, dia tidak bisa menyebut kisaran tingkat okupansi hotel di Puncak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto