JAKARTA. Sulitnya mendapatkan pasokan listrik bagi Rumah Sederhana sehat (RSh) sudah bukan lagi menjadi rahasia. Minimnya ketersediaan pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan pembangunan jaringan kabel yang tak lancar ditengarai sebagai penyebab kisruh tersebut. Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan komitmen dari jajaran direksi PLN yang baru untuk memperlancar pemberian pasokan listrik bagi RSh. "Koordinasi sedang kami bangun terus," ujar Menpera. Ketua Real Estate Indonesia (REI) Teguh Satria menambahkan, selain memberikan pasokan listrik kepada konsumen, pengembang juga berharap PLN bisa membangun jaringan dari pusat pasokan listrik hingga ke rumah-rumah. Menurut Teguh, selama ini pembangunan jaringan dilakukan sendiri oleh pengembang. Akibatnya biaya pengadaan listrik untuk masing-masing daerah menjadi tidak sama. "Makin jauh dari pusat pasokan, biaya yang kami keluarkan juga makin tinggi," kata Teguh. "Soalnya PLN hanya berperan dalam melakukan penyambungan atau penyaluran listrik setelah jaringan kami bangun," imbuhnya. Teguh menegaskan, seandainya PLN bisa mengambil alih peran membangun jaringan tersebut, maka biaya instalasi listrik juga bisa dipatok standarnya. Konsumen pun menjadi lebih percaya, karena biaya listriknya seragam. Namun Teguh tidak menampik bahwa biaya yang kudu ditanggung PLN memang tidak sedikit. "Pemerintah harus memberi sokongan juga agar PLN tidak sempoyongan," kata Teguh.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pengembang Minta PLN Bangun Jaringan Untuk RSh
JAKARTA. Sulitnya mendapatkan pasokan listrik bagi Rumah Sederhana sehat (RSh) sudah bukan lagi menjadi rahasia. Minimnya ketersediaan pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan pembangunan jaringan kabel yang tak lancar ditengarai sebagai penyebab kisruh tersebut. Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan komitmen dari jajaran direksi PLN yang baru untuk memperlancar pemberian pasokan listrik bagi RSh. "Koordinasi sedang kami bangun terus," ujar Menpera. Ketua Real Estate Indonesia (REI) Teguh Satria menambahkan, selain memberikan pasokan listrik kepada konsumen, pengembang juga berharap PLN bisa membangun jaringan dari pusat pasokan listrik hingga ke rumah-rumah. Menurut Teguh, selama ini pembangunan jaringan dilakukan sendiri oleh pengembang. Akibatnya biaya pengadaan listrik untuk masing-masing daerah menjadi tidak sama. "Makin jauh dari pusat pasokan, biaya yang kami keluarkan juga makin tinggi," kata Teguh. "Soalnya PLN hanya berperan dalam melakukan penyambungan atau penyaluran listrik setelah jaringan kami bangun," imbuhnya. Teguh menegaskan, seandainya PLN bisa mengambil alih peran membangun jaringan tersebut, maka biaya instalasi listrik juga bisa dipatok standarnya. Konsumen pun menjadi lebih percaya, karena biaya listriknya seragam. Namun Teguh tidak menampik bahwa biaya yang kudu ditanggung PLN memang tidak sedikit. "Pemerintah harus memberi sokongan juga agar PLN tidak sempoyongan," kata Teguh.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News