JAKARTA. Krisis finansial sudah menjadi mimpi buruk bagi pengembang. Setelah tidak bisa melanjutkan proyek perumahan di 2009, kini pengembang kembali dihantui kecemasan. Apalagi kalau bukan bayang-bayang kredit konstruksi yang macet.Dengan suku bunga sekitar 15 %- 18 % dan BI rate 9,5 % membuat pengembang kesulitan mengangsur ke bank. Sudah begitu sejak pekan lalu kredit konstruksi dihentikan. Makanya, beberapa pengembang berhenti mengerjakan proyek perumahan.'Saat ini penurunan pasar rusunami dan RSh 50 %. Ini mengancam pembangunan 150.000 unit perumahan non subsidi,' kata Wakil Ketua REI Bidang Rusunami, M Nawir, Minggu, 30/11 di Jakarta.Sudah begitu mereka tetap membayar cicilan bunga konstruksi ke bank. Tentu saja ini menggerus modal pinjaman dari bank termasuk modal sendiri. Dan besarnya kredit yang macet itu mencapai Rp 5 triliun. 'Ini dari estimasi proyek yang sedang jalan di 2008,' tandasnya.Sejauh ini, bank sudah mengucurkan kredit konstruksi sekitar Rp 120 triliun. Jumlah segitu untuk pembangunan properti meliputi 20.000 apartemen, 50.000 rusunami, dan 100.000 RSh. Tentu saja kredit konstruksi itu untuk semua segmen dari bawah hingga atas. 'Dan yang paling menderita tentu saja segmen bawah yang non subsidi. Disinilah kredit mulai macet,' tambahnya.Pengamat Properti Ali Tranghada memprediksikan, apabila pemerintah tidak segera menurunkan BI rate ke level 8 %, maka nilai kredit macet alias non performing loan (NPL) di 2009 bakal meningkat hingga 8 %. Tadinya nilai NPL cuma 3,2 %. 'Itu artinya kredit yang macet di 2009 bisa sampai Rp 8 triliun dari Rp 5 triliun,' katanya.Cuma, Ketua REI Teguh Satria, membantah hal tersebut. Pasalnya, nilai NPL itu masih terlalu kecil dari kredit yang sudah disalurkan. Nilainya pun paling banter cuma Rp 5 triliun saja. 'Jadi masih wajar saja,' tandasnya.Teguh juga masih optimis kalau pada 2009, jumlah NPL tidak akan bertambah. Pasalnya dia yakin pemerintah akan menurunkan suku bunga Desember 2008. Pengembang masih bisa bertahan dengan baik. 'Kondisi permodalan pengembang jauh lebih baik ketimbang krisis ekonomi 10 tahun yang lalu,' tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Pengembang Non Subsidi Mulai Kena Kredit Macet
Minggu, 30 November 2008 13:01 WIB
Oleh: Ali Imron | Editor: