JAKARTA. Penjualan properti sepanjang lima bulan pertama tahun ini masih belum menggeliat. Ini terbukti dari pencapaian pra penjualan para pengembang selama periode Januari-Mei 2017 masih jauh dari separuh target. Kendati begitu, pelaku industri ini masih optimistis tahun 2017 akan menjadi titik balik pertumbuhan bisnis properti. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) misalnya, baru mengantongi marketing sales Rp 1,2 triliun atau 24,4% dari target yang dipatok perusahaan tahun ini yakni Rp 4,5 triliun. Bahkan perolehan ini masih melambat 21% dibanding pra penjualan perseroan ini pada periode yang sama tahun 2016 yakni Rp 1,4 triliun. Begitu juga dengan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) baru berhasil mencapai 24,2% target marketing sales yang ditetapkan tahun ini yakni sebesar Rp 2,7 triliun. Perusahaan ini baru mencatat pra penjualan Rp 654 miliar dalam lima bulan pertama tahun ini. Pencapaian tersebut masih lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1 triliun.
Pengembang optimistis properti pulih tahun ini
JAKARTA. Penjualan properti sepanjang lima bulan pertama tahun ini masih belum menggeliat. Ini terbukti dari pencapaian pra penjualan para pengembang selama periode Januari-Mei 2017 masih jauh dari separuh target. Kendati begitu, pelaku industri ini masih optimistis tahun 2017 akan menjadi titik balik pertumbuhan bisnis properti. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) misalnya, baru mengantongi marketing sales Rp 1,2 triliun atau 24,4% dari target yang dipatok perusahaan tahun ini yakni Rp 4,5 triliun. Bahkan perolehan ini masih melambat 21% dibanding pra penjualan perseroan ini pada periode yang sama tahun 2016 yakni Rp 1,4 triliun. Begitu juga dengan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) baru berhasil mencapai 24,2% target marketing sales yang ditetapkan tahun ini yakni sebesar Rp 2,7 triliun. Perusahaan ini baru mencatat pra penjualan Rp 654 miliar dalam lima bulan pertama tahun ini. Pencapaian tersebut masih lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1 triliun.