KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angkutan massal seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) yang sedang dalam pembangunan menarik banyak pengembang untuk mengembangkan proyek hunian Transit Oriented Development (TOD). Potensi di wilayah-wilayah ini cukup menggiurkan untuk digarap, tak terkecuali oleh pengembang swasta. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) misalnya yang menggandengn Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Pembangunan Sarana Jaya untuk membangun kawasan seluas 1,8 hektare (ha). Proyek TOD milik TOPS tersebut nantinya akan terletak di atas lahan milik PD Pembangunan Sarana Jaya di Lebak Bulus. Investasinya diperkirakan akan menyedot dana mencapai Rp 3 triliun. “(Kontruksinya) di pertengahan tahun ini, tahapan pra-konstruksinya di keorganisasian badan KSO dan aspek legal (dulu),” ujar Eko Wardoyo, Direktur TOPS kepada Kontan.co.id pada pekan lalu.
Pengembang properti swasta menadah berkah TOD
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angkutan massal seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) yang sedang dalam pembangunan menarik banyak pengembang untuk mengembangkan proyek hunian Transit Oriented Development (TOD). Potensi di wilayah-wilayah ini cukup menggiurkan untuk digarap, tak terkecuali oleh pengembang swasta. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) misalnya yang menggandengn Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Pembangunan Sarana Jaya untuk membangun kawasan seluas 1,8 hektare (ha). Proyek TOD milik TOPS tersebut nantinya akan terletak di atas lahan milik PD Pembangunan Sarana Jaya di Lebak Bulus. Investasinya diperkirakan akan menyedot dana mencapai Rp 3 triliun. “(Kontruksinya) di pertengahan tahun ini, tahapan pra-konstruksinya di keorganisasian badan KSO dan aspek legal (dulu),” ujar Eko Wardoyo, Direktur TOPS kepada Kontan.co.id pada pekan lalu.