JAKARTA. Prospek bisnis pergudangan tahun ini tampaknya semakin cerah. Ini terlihat dari sejumlah pengembang yang mulai gencar mengembangkan proyek-proyek pergudangan, baik untuk disewakan maupun untuk diperjualbelikan. Ambil contoh PT Intiland Development Tbk yang tengah mengembangkan kawasan pergudangan. Mereka mengembangkan kawasan pergudangan di Tangerang, bertajuk Aeropolis Techno Park seluas 35 hektare (ha), dengan rencana pengembangan 440 unit gudang. Pada tahap pertama, emiten berkode DILD di Bursa Efek Indonesia tersebut melakukan pengembangan lahan seluas 8 ha. Di sana dibangun 60 unit gudang dengan tipe 9 x 30 dan 15 x 36 serta 70 unit small warehouse dengan tipe 6x16 dan 8x16.
Proyek ini sudah diluncurkan sejak tahun 2015. Hingga saat ini, DILD telah berhasil menjual 85% dari total gudang yang ditawarkan. Harga unit warehouse berbeda-beda, tergantung dari tipe dan luas. Pada saat awal tipe small warehouse dipasarkan seharga Rp 11 juta per meter (m)² dan warehouse seharga Rp 11,5 juta per ²m. Saat ini harga jualnya naik sekitar 9%-12% Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan DILD, mengklaim, produk-produk warehouse DILD mendapat sambutan cukup baik dari konsumen. Pembelinya cukup beragam. "Äntara lain berasal dari industri terkait penerbangan, seperti kargo dan transportasi pengiriman barang, spare part pesawat terbang, dan suplier makanan," ungkap Theresia Saat ini konstruksi warehouse tahap I sudah dalam tahap finishing. Sementara unit-unit small warehouse sesudah tahapan konstruksi dan pemasangan dinding. Tahun ini, DILD masih akan fokus menyelesaikan penjualan dan pembangunan pergudangan tahap II tersebut. Pengembangan berikut baru dilakukan tahun depan dengan meluncurkan 32 unit gudang baru. Sementara PT Jababeka Tbk (KIJA) meluncurkan proyek pergudangan dengan inovasi baru di Cikarang pada awal tahun 2017. Ini merupakan proyek gudang multifungsi yang bisa digunakan sekaligus menjadi sarana komersial seperti show room atau toko. "Konsepnya lebih kecil dibandingkan dengan proyek gudang yang kami bangun sebelumnya, yakni standar factory building," kata Direktur PT Jababeka Tbk Sutedja Sidarta Darmono. Proyek Bizpark diluncurkan sebanyak 24 unit yang dibangun di atas lahan 1 ha dengan harga Rp 1,9 miliar per unit. Satu unitnya memiliki luas bangunan 153 m² dan luas lahan mulai dari 180 m². Hingga saat ini, total unit Bizpark sudah terjual 70%. Menurut Sutedja, penjualan pergudangan ini cukup bagus karena memiliki multifungsi. Proyek ini menyasar segmen Usaha Kecil Menengah (UKM). Melihat prospek Bizpark cukup bagus, Jababeka berencana untuk terus melakukan pengembangan proyek pergudangan serupa dengan meluncurkan Bizpark tahap II tahun depan. Sementara tahap I tersebut kata Suteja, akan mulai dibangun tahun ini dan diharapkan akan selesai dalam waktu satu tahun. Lalu ada PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) membangun dua gudang sewa di dua kota tahun ini, yakni Makassar dan Balikpapan dengan kapasitas masing-masing 10.000 meter persegi (m2). Proyek gudang ini dibangun lewat anak usahanya PT SLP Surya Ticon Internusa.
Erlin Budiman, Hubungan Investor PT Surya Semesta Internusa Tbk mengatakan, ekspansi gudang setelah ada permintaan dari perusahaan multinasional consumer goods. Sayang, dia tidak bersedia menyebutkan nama perusahaan tersebut. "Saat ini sedang pembangunan dan akan beroperasi pada 1 November 2017, " kata Erlin ke KONTAN, Senin (8/5). Dengan ekspansi tersebut total gudang sewa SSIA lewat SLP akan meningkat 20.000 m2 tahun ini. Namun, Erlin tidak menyebutkan nilai investasi untuk pengembangan dua gudang baru tersebut. SLP merupakan perusahaan patungan antara SSIA dengan Mitsui Co Ltd, dan Ticon Industrial Connection Plc. Saat ini, SLP sudah memiliki sudah memiliki kawasan pergudangan modern dan pabrik siap pakai di Suryacipta Teknopark di kawasan Karawang seluas 20 ha. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hendra Gunawan