KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, masih terdapat 45 pengembangan pembangkit ketenagalistrikan energi baru dan terbarukan (EBT) yang sebelumnya sudah melaksanakan tandantangan perjanjian jual beli listrik atau Power Purchasment Agrement (PPA), mandek di tengah jalan. Mandeknya, lantaran 45 pembangkit itu, sampai sejauh ini dianggap masih kesulitan mencari pendanaan dari perbankan. Sehingga, sampai batas waktu yang sudah ditentukan dalam PPA itu, belum juga mencapai Financial Clossing. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyan menyebutkan bahwa 45 pembangkit itu sedang dievaluasi oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Apabila dalam evalasi masih ada perkembangan, maka PPA-nya akan terus dilanjutkan.
Pengembangan 45 pembangit listrik energi terbarukan mandek
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, masih terdapat 45 pengembangan pembangkit ketenagalistrikan energi baru dan terbarukan (EBT) yang sebelumnya sudah melaksanakan tandantangan perjanjian jual beli listrik atau Power Purchasment Agrement (PPA), mandek di tengah jalan. Mandeknya, lantaran 45 pembangkit itu, sampai sejauh ini dianggap masih kesulitan mencari pendanaan dari perbankan. Sehingga, sampai batas waktu yang sudah ditentukan dalam PPA itu, belum juga mencapai Financial Clossing. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyan menyebutkan bahwa 45 pembangkit itu sedang dievaluasi oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Apabila dalam evalasi masih ada perkembangan, maka PPA-nya akan terus dilanjutkan.