Pengembangan Blok Andaman Fokus untuk Buktikan Potensi Gas Jumbo



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan saat ini pengembangan Blok Andaman fokus untuk membuktikan potensi gas jumbo terlebih dahulu di sana.

Belum lama ini, Mubadala Energy mengumumkan penemuan potensi gas di South Andaman,  sumur Layaran-1 mencapai 6 TCF gas-in-place. Sedangkan dari paparan Kementerian ESDM sebelumnya, total sumber daya di area Andaman diperkirakan sebesar 4.965 million barrels of oil equivalent (MMBOE) dengan perincian 260 MMBOE, prospect 1.970 MMBOE dan lead 2.635 MMBOE. 

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menyatakan, prioritas pertama SKK Migas di Blok Andaman ialah menyelesaikan kegiatan eksplorasi untuk tujuan mengkonfirmasi berapa besar cadangan gas dan kondensat. 


“Ada sekitar 6 sumur eksplorasi dan appraisal untuk diselesaikan di Andaman. Harbour Energy akan mengebor 3 sumur lagi yakni Halwa, Gayo, dan Timpan-2. Serta Mubadala Energy akan membor 3 sumur yakni Layaran2, Parang-parang, dan Ramba,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (7/1). 

Baca Juga: Pembangunan Kilang LNG di Andaman Harus Perhatikan Kepastian Cadangan Gas

Premier Oil Andaman Ltd., sebagai bagian dari Harbour Energy Company belum lama ini mengumumkan pelaksanaan tajak sumur eksplorasi Gayo-1 di Wilayah Kerja (WK) Andaman II. 

Kegiatan pengeboran ini bertujuan untuk mengevaluasi kandungan hidrokarbon di reservoir Bampo Sandstones. Fokusnya adalah pada perolehan data reservoir dan fluida dari LWD, wireline logging, coring, serta pengambilan sampel downhole di open-hole. Sumber daya di sumur tersebut diperkirakan mencapai Gas In Place (GIP) 1.205 triliun cubic feet (TCF) dan Recoverable 723 billion cubic feet (BCF) & 33.5 Million Stock Tank Barrels (MMSTB).

Nantinya, dari keenam sumur-sumur eksplorasi dan appraisal tersebut, baru akan disusun Penentuan Status Eksplorasi (PSE). Atas dasar PSE maka akan disusun rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) berdasarkan kajian teknis, ekonomis, skenario pengembangan, hingga komersialnya. 

“Terkait infrastruktur tentunya akan terjawab setelah POD selesai. Namun demikian, secara umum betul bahwa penemuan gas ini akan butuh infrastruktur agar bisa dikomersialkan,” tandasnya. 

Pembinaan Usaha Hulu Migas Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Noor Arifin Muhammad menyatakan, sejauh ini belum ada rencana pembangunan kilang di Andaman. 

“(Pembangunan kilang LNG) akan terjawab setelah ada usulan plan of development (PoD) dari KKKS,” ujarnya dihubungi terpisah. 

Menurutnya, saat ini penemuan gas jumbo di South Andaman masih dalam tahap awal eksplorasi. Mubadala Energy  sedang melakukan rangkaian tes seperti core analysis, fluid analysis, kemudian post drill analysis. 

Baca Juga: Produksi Migas Pertamina di Tahun 2023 Capai 90% dari Target

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat