Pengembangan EBT butuh akselerasi, begini strategi Kementerian ESDM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyadari perlu ada upaya khusus dalam pemanfaatan energi baru terbarukan demi mencapai target bauran 23% di 2025 mendatang.

Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Hariyanto menuturkan, jika tetap mengacu dengan strategi saat ini maka target bauran 23% akan sulit tercapai.

Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah merampungkan Peraturan Presiden terkait EBT yang mengatur sejumlah hal antara lain, percepatan penerapan EBT, mengatur harga EBT yang diklaim memberikan keuntungan bagi semua stakeholder dan harga pembelian tenaga listrik yang ditargetkan dapat memberikan nilai keekonomian yang wajar.


Baca Juga: Pemerintah didesak untuk segeara beralih dari pembangkit fosil ke pembangkit EBT

"Strategi akselerasi pencapaian target EBT yakni pengembangan PLTS dan biomassa secara masif, sinergi dengan rencana pembangunan ekoturisme misalnya Flores Geothermall Island," kata Hariyanto dalam diskusi virtual, Jumat (14/7).

Langkah akselerasi lain yang akan dilakukan yakni lewat pengembangan model resource based renewable energy development. Sebagai contoh, melalui pemanfaatan PLTA skala besar yang bisa menyalurkan listrik ke industri smelter.

Editor: Anna Suci Perwitasari