KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengakui upaya pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) saat ini masih minim ketimbang target yang ditetapkan untuk beberapa tahun mendatang. Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menuturkan, masih ada selisih antara sejumlah target yang ditetapkan. "Tahun 2019, actual kapasitas terpasang EBT PLN 7,8 GW sementara dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) adalah 12,8 GW di 2024 nanti. Target ini masih memiliki selisih sekitar 3,5 GW dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sebesar 16,3 GW," terang Zulkifli. Adapun, dari target RUPTL proporsi EBT baru mencapai 20% dari target kapasitas terpasang 16,3 GW. Jumlah tersebut juga masih memiliki selisih sekitar 3,6 GW dengan target dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) dengan proporsi EBT 23% untuk 2025 mendatang.
Pengembangan EBT masih minim, begini strategi PLN capai target
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengakui upaya pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) saat ini masih minim ketimbang target yang ditetapkan untuk beberapa tahun mendatang. Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menuturkan, masih ada selisih antara sejumlah target yang ditetapkan. "Tahun 2019, actual kapasitas terpasang EBT PLN 7,8 GW sementara dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) adalah 12,8 GW di 2024 nanti. Target ini masih memiliki selisih sekitar 3,5 GW dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sebesar 16,3 GW," terang Zulkifli. Adapun, dari target RUPTL proporsi EBT baru mencapai 20% dari target kapasitas terpasang 16,3 GW. Jumlah tersebut juga masih memiliki selisih sekitar 3,6 GW dengan target dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) dengan proporsi EBT 23% untuk 2025 mendatang.