NEW YORK. Rencana Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mendesain sistem energi nuklir dengan emisi rendah kembali dievaluasi. Ledakan reaktor nuklir di Jepang membuat AS berpikir ulang terhadap risiko yang mungkin terjadi. Obama berencana mengembangkan energi nuklir untuk mengurangi emisi karbon-dioksida yang berbahaya bagi iklim serta mengurangi ketergantungan AS pada minyak impor. Obama sebelumnya sudah mengajukan permintaan dana kepada parlemen yaitu sebesar US$ 54,5 miliar. Dana tersebut akan dimasukkan dalam rancangan anggaran tahun 2012. Marin Katusa, analis strategi energi Casey Penelitian di Phoenix memperkirakan investasi tenaga nuklir mungkin akan molor hingga tiga dekade. "Ledakan nuklir Jepang berimbas pada biaya yang harus dikeluarkan, sebab tingkat keamanan juga naik," ujarnya.
Pengembangan energi nuklir AS mungkin molor hingga 3 dekade
NEW YORK. Rencana Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mendesain sistem energi nuklir dengan emisi rendah kembali dievaluasi. Ledakan reaktor nuklir di Jepang membuat AS berpikir ulang terhadap risiko yang mungkin terjadi. Obama berencana mengembangkan energi nuklir untuk mengurangi emisi karbon-dioksida yang berbahaya bagi iklim serta mengurangi ketergantungan AS pada minyak impor. Obama sebelumnya sudah mengajukan permintaan dana kepada parlemen yaitu sebesar US$ 54,5 miliar. Dana tersebut akan dimasukkan dalam rancangan anggaran tahun 2012. Marin Katusa, analis strategi energi Casey Penelitian di Phoenix memperkirakan investasi tenaga nuklir mungkin akan molor hingga tiga dekade. "Ledakan nuklir Jepang berimbas pada biaya yang harus dikeluarkan, sebab tingkat keamanan juga naik," ujarnya.