KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dinilai menjadi suatu keniscayaan di tengah adanya fakta bahwa sumber energi fosil yang kerap dipakai masyarakat saat ini akan habis suatu saat nanti. Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menyampaikan, selama masa pandemi corona, permintaan terhadap minyak mentah menurun drastis. Organisasi Negara Produsen Minyak (OPEC) beserta sekutunya pun mengurangi produksi demi menyelamatkan harga minyak mentah global. Kondisi ini sejatinya bisa menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia untuk menggenjot lagi pemanfaatan EBT. Usaha tersebut bukan hanya untuk mencari sumber energi alternatif, melainkan juga untuk perbaikan kualitas lingkungan hidup.
Pengembangan energi terbarukan tetap perlu dilakukan meski ada pandemi corona
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dinilai menjadi suatu keniscayaan di tengah adanya fakta bahwa sumber energi fosil yang kerap dipakai masyarakat saat ini akan habis suatu saat nanti. Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menyampaikan, selama masa pandemi corona, permintaan terhadap minyak mentah menurun drastis. Organisasi Negara Produsen Minyak (OPEC) beserta sekutunya pun mengurangi produksi demi menyelamatkan harga minyak mentah global. Kondisi ini sejatinya bisa menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia untuk menggenjot lagi pemanfaatan EBT. Usaha tersebut bukan hanya untuk mencari sumber energi alternatif, melainkan juga untuk perbaikan kualitas lingkungan hidup.