Pengembangan Infrastruktur di Sumatra Jadi Katalis Positif Semen Baturaja (SMBR)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen semen, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) melihat prospek bisnis di tahun 2022 ini dengan sikap positif. Manajemen menuturkan, volume penjualan semen hingga Mei lalu telah tumbuh lebih dari 3% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Vice President Corporate Secretary, Semen Baturaja Doddy Irawan menuturkan, pihaknya optimistis hingga Desember nanti SMBR dapat meraih pertumbuhan volume penjualan, seiring dengan peningkatan pembangunan infrastruktur di wilayah Sumatra bagian selatan, seperti Jalan Tol ruas Palembang-Bengkulu dan ruas Palembang - Jambi.

"Hingga saat ini Semen Baturaja tetap terus melakukan berbagai langkah inisiatif yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan demi tercapainya target-target yang telah ditetapkan," ungkap Doddy kepada Kontan.co.id, Jumat (17/6) lalu. 


Baca Juga: Kinerja Emiten Semen Bakal Positif Tahun 2022, Ini Yang Harus Diwaspadai

Sebagai informasi, per kuartal pertama 2022, Semen Baturaja mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 3% menjadi Rp 416,23 miliar dibandingkan kuartal pertama 2021 yang senilai Rp 403,49 miliar. SMBR meraup laba bersih sebesar Rp 9,55 miliar. Laba emiten pelat merah ini turun 46,87% daripada kuartal pertama tahun lalu yang mencapai Rp 17,97 miliar. 

Doddy menyebut, hingga saat ini pihaknya belum berencana meningkatkan kapasitas produksi. SMBR masih akan fokus untuk meningkatkan utilitas pabrik yang masih ada. 

Di tahun ini, Semen Baturaja menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 147 miliar. Anggaran capex ini digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pengembangan tambang, optimalisasi dan efisiensi pabrik, pembangunan fasilitas bangunan pabrik, serta pengembangan distribusi semen. 

"Alokasi capex khususnya capex pengembangan, tahun ini dialokasikan sebesar Rp 147 Milyar dan hingga Mei 2022 serapan anggaran atau anggaran yang telah terbeban sekitar 2%," sebut Doddy. 

Baca Juga: Laba Bersih Semen Baturaja (SMBR) menyusut 46% pada Kuartal I 2022

Kenaikan Harga Batubara

Sebagaimana diketahui, sejak beberapa waktu lalu harga rata-rata komoditas batubara terus mengalami peningkatan. Nah, sebagai bahan bakar dalam proses produksi semen, peningkatan harga komoditas batubara turut berpengaruh terhadap harga pokok produksi perusahaan. 

Menyikapi hal tersebut, Semen Baturaja melakukan beberapa langkah strategis guna mengatasi peningkatan harga batubara yang terjadi. Di antaranya melakukan negosiasi untuk mendapatkan harga terbaik dan mencari alternatif suplai batubara yang paling efisien.

"Dengan tetap mengutamakan kualitas produk, melakukan penggunaan batubara dengan kalori rendah, melakukan pengaturan proporsi volume batubara, serta mencari bahan bakar alternatif pengganti batubara," pungkas Doddy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati