Pengembangan Masela di darat lebih menguntungkan



Jakarta. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyambut keputusan pengelolaan Lapangan Abadi di Blok Masela, Laut Arafura, di darat (onshore). 

Tenaga Ahli Menteri Bidang Kebijakan Energi Kemenko Kemaritiman Abdulrachim di Jakarta, Rabu, mengatakan keputusan tersebut sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan pihaknya terkait pengelolaan ladang gas terbesar di Indonesia itu. "Tentu gembira sekali. Ini sesuai dengan perhitungan-perhitungan Kemenko Maritim. Kami berusaha meyakinkan bahwa kami menghitung dengan benar," ucapnya.

Menurut Abdulrachim, berbekal tenaga-tenaga ahli di bidang pembangunan kilang, Indonesia dinilai punya banyak pengalaman untuk membangun kilang minyak di darat. Dengan demikian, lanjut dia, Inpex Corporation selaku kontraktor di ladang gas itu mau tidak mau harus ikut keputusan pemerintah untuk membangun kilang di darat.


"Kita punya tenaga ahli yang puluhan tahun hidupnya di LNG. Dalam negeri punya banyak pengalaman bangun kilang darat. Inpex mau tidak mau harus ikut (keputusan). Kita tuan rumahnya. Mereka itu tamu, jangan mendikte tuan rumah," imbuhnya.

Abdulrachim menekankan, skema pembangunan kilang di darat akan berdampak besar bagi perekonomian di wilayah sekitar Maluku serta dapat turut serta membangun industri petrokimia nasional. Hal itu, sangat jauh berbeda jika skema yang dipilih adalah kilang terapung (offshore) karena manfaatnya langsung terputus setelah LNG dijual.

"(Kilang) di darat nanti bisa dikembangkan ke macam-macam industri hilir seperti plastik, ban dan sebagainya. Berapa banyak orang yang nanti akan kerja kalau di bangun di darat seperti kos-kosan, warung, ojek. Kalau di laut, mau ngojek di mana?" ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan proyek Blok Masela dibangun di darat dengan mempertimbangkan berbagai masukan dan saran yang diberikan.

Presiden Jokowi setelah kunjungan kerja ke Entikong Kalimantan Barat, memberikan keterangan pers di Bandara Internasional Supadio, Kalbar, Rabu, terkait dengan Blok Masela yang setelah melalui banyak pertimbangan termasuk memperhatikan masukan dan input yang diberikan kepadanya.

"Ini adalah sebuah proyek jangka panjang tidak hanya 10 tahun, 15 tahun tapi proyek sangat panjang yang menyangkut ratusan triliun rupiah, oleh sebab itu dari kalkulasi perhitungan, pertimbangan-pertimbangan yang sudah saya hitung kita putuskan dibangun di darat," kata Jokowi.

Ia menyampaikan hal itu diputuskan dengan pertimbangan pertama yakni bahwa pemerintah ingin ekonomi daerah dan ekonomi nasional terimbas dari pembangunan Blok Masela.

Pertimbangan kedua yakni pembangunan wilayah atau regional development yang diharapkan juga terkena dampak pembangunan proyek besar Masela. "Dan setelah keputusan ini akan ditindaklanjuti oleh Menteri ESDM dan SKK Migas," imbuhnya.

(Ade Irma Junida)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto