Pengembangan Semen Hijau Jadi Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan Semen Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SIG) terus mengembangkan semen hijau sebagai bagian dari strategi pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. 

Dalam Paparan Publik yang berlangsung Jumat (30/8), Direktur Utama SIG, Donny Arsal, mengungkapkan bahwa penggunaan semen hijau yang ramah lingkungan menjadi keunggulan SIG di industri semen. 

Semen hijau SIG, yang memiliki jejak karbon lebih rendah dibandingkan semen konvensional, memberikan SIG keunggulan kompetitif dan mendukung peralihan industri menuju model yang lebih berkelanjutan.


Baca Juga: Strategi Semen Indonesia (SGMR) Hadapi Kelebihan Suplai Semen di Pasar Domestik

Emiten dengan kode saham SGMR ini, yang memegang pangsa pasar terbesar di Indonesia, memiliki tujuh merek semen unggulan di berbagai regional, termasuk Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, dan lainnya. 

 
SMGR Chart by TradingView

"Produk SIG tidak hanya memenuhi standar SNI dan mengandung lebih dari 90% komponen dalam negeri, tetapi juga telah mendapatkan sertifikat Green Label dari Green Product Council Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis.

SIG juga mengelola berbagai lini bisnis lainnya, seperti beton siap pakai, pracetak, mortar, serta ekosistem bisnis yang mencakup pertambangan, kemasan, pengelolaan limbah, logistik, layanan TI, dan kawasan industri.

Baca Juga: Saham Perbankan Pelat Merah Ini Banyak Ditadah Asing Saat IHSG Turun Kemarin

Dengan dukungan dari pabrik semen di sembilan lokasi, 26 pabrik pengemasan, delapan pabrik penggilingan, dan tujuh pelabuhan, SIG memiliki jaringan distribusi yang luas dengan 385 distributor di Indonesia dan Vietnam serta sekitar 70.000 toko ritel di Indonesia.

Donny menambahkan bahwa industri semen nasional memiliki prospek cerah, terutama seiring dengan permintaan semen untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dan proyek strategis lainnya.

Sejak Desember 2022 hingga Juli 2024, SIG telah menyuplai 695.000 ton semen untuk proyek IKN dan juga memperkenalkan hunian ramah lingkungan dengan bata interlock dari semen hijau SIG. Bata interlock ini diharapkan menjadi solusi untuk pembangunan perumahan yang lebih cepat dan efisien di kawasan dengan tingkat seismisitas tinggi.

Baca Juga: Semen Indonesia (SIG) Optimalkan Produk UMKM Nasional dalam Rantai Pasok Bisnis

Dalam proyek IKN, SIG juga terlibat dalam konsorsium PT Karya Logistik Nusantara (KLN) dengan menyertakan modal sebesar Rp22,5 miliar melalui skema right issue. SIG kini memegang 20,9% saham di KLN, memperkuat posisi perusahaan dalam penyediaan bahan bangunan untuk proyek IKN.

Selain fokus pada pasar domestik, SIG juga berencana meningkatkan ekspor melalui pengembangan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus di Tuban, Jawa Timur. 

Proyek ini, hasil kerja sama dengan Taiheiyo Cement Corporation, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ekspor minimal 500 ribu ton per tahun ke pasar Amerika Serikat, dan dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2025.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Pilihan dari MNC Sekuritas untuk Hari Ini (29/8)

Direktur Keuangan & Manajemen Portofolio SIG, Andriano Hosny Panangian, mengungkapkan bahwa SIG berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan profitabilitas melalui berbagai inisiatif, termasuk optimalisasi distribusi dan pemanfaatan energi alternatif. 

Hingga semester I tahun 2024, SIG mencatatkan pendapatan Rp16,41 triliun dan laba periode berjalan Rp503,49 miliar, serta berhasil mempertahankan rasio solvabilitas yang sehat.

Peringkat keuangan SIG juga meningkat menjadi idAAA Stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), mencerminkan kondisi keuangan yang kuat dan stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli