KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Goto Gojek Tokopedia Tbk berencana go public pada 4 April 2022. Pendapatan Goto dibagi menjadi tiga segmen yakni on demand, ecommerce dan fintech. Goto berharap akan menciptakan sinergi dalam ekosistem dan kedekatan dengan pelanggan. GoTo telah berhasil mengamankan posisi di semua layanan. Berdasarkan laporan keuangan GoTo membukukan pendapatan bersih hingga Juli 2021 sebesar Rp 2,52 triliun dengan rugi bersih Rp 7,59 triliun. Dimana kontribusi terbesar masih dari on demand alias Gojek sebesar Rp 1,36 triliun baru kemudian dikontribusikan dari layanan jasa keuangan Rp 303 miliar dan Tokopedia sebesar Rp 593 miliar. Sisanya dari lain-lain Rp 253,97 miliar. Selain Indonesia, GoTo memiliki posisi pasar O2O di Singapura dan Vietnam. GoTo selanjutnya menyediakan bisnis B2B untuk mendukung loyalitas pedagang.
Pengenaan Biaya Lebih Rendah, Analis Khawatir Potensi GoTo Meraih Laba
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Goto Gojek Tokopedia Tbk berencana go public pada 4 April 2022. Pendapatan Goto dibagi menjadi tiga segmen yakni on demand, ecommerce dan fintech. Goto berharap akan menciptakan sinergi dalam ekosistem dan kedekatan dengan pelanggan. GoTo telah berhasil mengamankan posisi di semua layanan. Berdasarkan laporan keuangan GoTo membukukan pendapatan bersih hingga Juli 2021 sebesar Rp 2,52 triliun dengan rugi bersih Rp 7,59 triliun. Dimana kontribusi terbesar masih dari on demand alias Gojek sebesar Rp 1,36 triliun baru kemudian dikontribusikan dari layanan jasa keuangan Rp 303 miliar dan Tokopedia sebesar Rp 593 miliar. Sisanya dari lain-lain Rp 253,97 miliar. Selain Indonesia, GoTo memiliki posisi pasar O2O di Singapura dan Vietnam. GoTo selanjutnya menyediakan bisnis B2B untuk mendukung loyalitas pedagang.