KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontroversi tentang siapa pengendali PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) masih berlanjut. Bursa Efek Indonesia (BEI) enggan membuka penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham META lantaran belum ada kejelasan terkait siapa pemegang saham pengendali META. Pihak BEI menuturkan, saat ini META belum memberi jawaban terkait siapa pengendali emiten ini. "Kalau dijawab pengendalinya yang punya 1,5%, saya akan pertanyakan. Bagi kami, pengendalinya yang memiliki 48,27% dan harus tender offer," ungkap Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, Senin (20/11). Kontroversi ini berpangkal dari transaksi tutup sendiri (crossing) saham META senilai Rp 1,8 triliun pada September lalu. Ada pengalihan 43% atau 6,6 miliar saham META melalui PT Hijau Makmur Sejahtera dan Eagle Infrastructure Fund Limited (EI) ke PT Matahari Kapital Indonesia, perusahaan yang terafiliasi dengan META.
Pengendali belum jelas, suspensi META belum dibuka
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontroversi tentang siapa pengendali PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) masih berlanjut. Bursa Efek Indonesia (BEI) enggan membuka penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham META lantaran belum ada kejelasan terkait siapa pemegang saham pengendali META. Pihak BEI menuturkan, saat ini META belum memberi jawaban terkait siapa pengendali emiten ini. "Kalau dijawab pengendalinya yang punya 1,5%, saya akan pertanyakan. Bagi kami, pengendalinya yang memiliki 48,27% dan harus tender offer," ungkap Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, Senin (20/11). Kontroversi ini berpangkal dari transaksi tutup sendiri (crossing) saham META senilai Rp 1,8 triliun pada September lalu. Ada pengalihan 43% atau 6,6 miliar saham META melalui PT Hijau Makmur Sejahtera dan Eagle Infrastructure Fund Limited (EI) ke PT Matahari Kapital Indonesia, perusahaan yang terafiliasi dengan META.