Pengendali Tingkatkan Kepemilikan PGJO, Saham Turun 3,3%, Investor Pilih Beli/Jual?
Rabu, 10 Desember 2025 06:05 WIB
Oleh: Muhammad Alief Andri | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Aksi penambahan porsi kepemilikan oleh pemegang saham pengendali kembali terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terbaru, Batu Investasi Indonesia (Zheng Yuan Investment Pte Ltd), meningkatkan kepemilikan dari 61,92% menjadi 82,30% di PT Bahtera Bumi Raya Tbk (PGJO). Lalu, investor ritel perlu ikut beli atau jual? Peningkatan kepemilikan saham oleh pengendali memunculkan spekulasi terkait rencana strategis perusahaan ke depan. Sayangnya, harga saham PGJO malah melemah di tengah munculnya kabar baik tersebut. Pada perdagangan Selasa (9/12/2025), saham PGJO ditutup melemah 3,30% atau turun 35 poin ke level Rp 1.025 per saham. Pergerakan ini menunjukkan pasar masih mencerna dampak aksi kepemilikan tersebut sembari menunggu langkah strategis berikutnya dari pengendali.
Investment Analyst Infovesta Utama, Ekky Topan, mengatakan peningkatan saham oleh pengendali biasanya dipandang sebagai sinyal optimisme terhadap prospek jangka panjang emiten. “Biasanya, penambahan porsi kepemilikan oleh pengendali menunjukkan keyakinan kuat terhadap arah emiten ke depan. Bisa jadi pengendali melihat valuasi masih menarik atau tengah menyiapkan strategi untuk memperbaiki kinerja,” ujar Ekky kepada Kontan, Selasa (9/12/2025). Baca Juga: Penawaran Umum Dibuka Hari Ini (10/12), Siap-Siap Berebut IPO Saham SUPA Namun, ia mengingatkan bahwa pasar masih menunggu konfirmasi lanjutan, mengingat kinerja fundamental PGJO—termasuk profitabilitas—masih dalam kondisi tertekan. Karena itu, Ekky menilai investor sebaiknya mengambil pendekatan wait and see. Secara teknikal, PGJO masih berada dalam tren naik sehingga dapat dimanfaatkan untuk trading jangka pendek ketika muncul sinyal rebound. “Tapi untuk jangka panjang, sebaiknya tunggu kejelasan aksi korporasi berikutnya agar arah fundamental lebih jelas dan risiko lebih terukur,” imbuhnya. Investment Analyst Edvisor.id Indy Naila juga sependapat. Indy menilai aksi tersebut umumnya memberi sinyal positif jangka panjang, namun tantangan tetap berada pada fundamental perusahaan. “Profitabilitas PGJO masih cukup tertekan, sehingga minat investor lebih bersifat spekulatif. Karena itu, arah aksi korporasi selanjutnya perlu dicermati,” ujarnya. Tonton: BI-Fast Diduga Jadi Penyebab Peretasan Rp 200 Miliar, Bank Indonesia Buka Suara Menurut Indy, aksi penguatan kepemilikan ini bisa membuka peluang berbagai langkah strategis, seperti: - restrukturisasi kinerja keuangan, - perbaikan operasional, - hingga potensi ekspansi. “Aksi ini dinilai positif apabila bertujuan mendorong perbaikan kinerja PGJO ke depan,” kata Indy.
Meski begitu, ia menyarankan investor tetap berhati-hati dan memastikan profil risikonya sesuai. Saham PGJO dianggap lebih cocok bagi investor dengan toleransi risiko tinggi, sembari menunggu kejelasan rencana perusahaan.
Pertempuran Thailand–Kamboja Meluas di Sepanjang Perbatasan Sengketa