Pengendalian Harga Pangan Jadi Kunci Tekan Laju Inflasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengendalian inflasi pangan menjadi kunci untuk menekan laju inflasi. Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putera Rinaldy mengungkapkan bukti. Pada tahun 2022, capaian inflasi Indonesia tak setinggi perkiraannya, meski ada kenaikan bahan bakar minyak (BBM). 

Semula, ia memperkirakan inflasi pada tahun 2022 bisa mencapai 6,7% secara tahunan. Namun rupanya, tingkat inflasi pada akhir tahun lalu sebesar 5,51% secara tahunan. 

Rupanya, inflasi yang lebih rendah dari perkiraan ini seiring dengan berhasilnya upaya pemerintah dalam menekan inflasi harga bergejolak (volatile food). 

"Ini mengejutkan karena di saat pemerintah menaikkan harga BBM, biasanya inflasi akan tinggi. Namun, dengan pengendalian inflasi pangan, inflasi melandai. Terlebih, inflasi pangan ini memegang porsi sekitar 30% dari inflasi," ujar Leo dalam pertemuan dengan media, Selasa (10/1). 

Baca Juga: Dampak Kenaikan Harga di 2022 Mulai Hilang, Inflasi 2023 Kembali ke Target BI

Salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk menekan inflasi pangan adalah dengan memberikan subsidi sebagian biaya logistik. 

Dengan biaya logistik yang diperingan, maka pemerataan suplai pangan dari daerah surplus ke daerah defisit akan lebih lancar. 

Kabar baiknya, Leo melihat pemerintah akan melanjutkan program ini di tahun 2023. Menurut Leo, ini akan menjadi salah satu sentimen positif untuk membawa laju inflasi kembali ke kisaran sasaran BI yang sebesar 2%-4%. 

Leo memperkirakan, inflasi akan mulai kembali ke kisaran sasaran BI pada kuartal III-2023. Kemudian, inflasi tahun 2023 akan ditutup di level 3,8% secara tahunan. 

"Inflasinya kalau dilihat terjaga, dan akan cukup rendah," tandas Leo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi