Pengertian Jalan Cepat - JAKARTA. Simak apa itu olahraga jalan cepat, sejarah, manfaat, teknik, dan peraturan. Olahraga menjadi opsi olahraga yang mudah dilakukan tak lain karena bisa dilakukan oleh semua kalangan. Jalan cepat, atau brisk walking, merupakan bentuk olahraga aerobik yang melibatkan berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi dari berjalan biasa, tetapi tidak secepat berlari. Olahraga ini adalah bentuk latihan yang mudah diakses dan sering diadopsi sebagai alternatif yang lebih ringan dari lari.
Sejarah Jalan Cepat
Perbedaan dengan Olahraga Lari
- Intensitas: Lari cenderung memiliki intensitas yang lebih tinggi dibandingkan jalan cepat. Ini dapat membakar kalori lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat tetapi juga meningkatkan tekanan pada sendi.
- Dampak pada Sendi: Lari memiliki dampak yang lebih tinggi pada sendi, terutama pada lutut dan pergelangan kaki. Jalan cepat menawarkan alternatif yang lebih lembut untuk mereka yang mencari aktivitas fisik rendah dampak.
- Kecepatan: Kecepatan lari umumnya lebih tinggi daripada jalan cepat. Ini membuat lari menjadi pilihan yang lebih efektif untuk meningkatkan denyut jantung secara signifikan.
- Tujuan Pelatihan: Lari sering menjadi pilihan untuk orang yang memiliki tujuan pelatihan tertentu, seperti persiapan untuk maraton atau peningkatan kecepatan. Jalan cepat dapat lebih cocok untuk mereka yang mencari kebugaran umum dan kesehatan jantung.
Teknik Dasar Jalan Cepat
Sebelum mencoba untuk jalan cepat, Anda perlu mencoba memperbaiki dalam hal postur tubuh hingga langkah kaki yang baik. 1. Postur Tubuh Pastikan untuk menjaga postur tubuh yang baik. Pundak harus rileks, kepala diangkat, dan pandangan lurus ke depan. 2. Bagian Lengan Ayunkan lengan secara alami ke depan dan ke belakang, dengan siku sedikit ditekuk. Gerakan lengan membantu mempertahankan keseimbangan dan meningkatkan pembakaran kalori. 3. Langkah Kaki Langkah-langkah harus cepat dan pendek. Pijakan kaki sebaiknya melibatkan tumit, bagian tengah kaki, dan ujung kaki. Ini membantu mengaktifkan berbagai otot dan mengurangi dampak pada sendi. 4. Kecepatan Berjalan Saat jalan cepat, tingkat kecepatan dapat bervariasi, tetapi umumnya lebih cepat dari berjalan biasa. Kecepatan yang mencukupi untuk meningkatkan denyut jantung, tetapi masih memungkinkan untuk berbicara tanpa terengah-engah. 5. Frekuensi dan Durasi Anda yang baru memulai gerakan jalan cepat disarankan untuk melakukan jalan cepat setidaknya 150 menit per minggu, dibagi dalam sesi yang lebih pendek. Ini dapat disesuaikan berdasarkan tingkat kebugaran dan tujuan pribadi. 6. Perkembangan Saat kebugaran meningkat, tantang diri Anda dengan meningkatkan kecepatan atau menambahkan elevasi pada rute jalan cepat.Peraturan perlombaan jalan cepat
Mengutip dari Modul PJOK Kelas VII, perlombaan jalan cepat sudah diakui oleh Komiter Olimpiade sebagai Racewalking. Sehingga terdapat beberapa peraturan yang perlu dipatuhi oleh atlet seperti posisi start hingga finish. Pada dasarnya, Perlombaan jalan cepat dalam perlombaan yang penting diperhatikan oleh setiap pejalan cepat wajib melakukan gerak langkah maju ke depan dengan salah satu kaki selalu tetap menapak tanah. Artinya bahwa pada setiap akan melangkahkan kaki, salah satu kaki harus selalu tetap berhubungan atau menempel pada tanah. Sebagai rangkuman, berikut ini dasar-dasar perlombaan jalan cepat yang kemudian disebut racewalking.- Posisi badan berdiri beberapa meter di belakang garis start.
- Setelah mendengar aba-aba "Bersedia" dari petugas start, segera maju dan tempatkan salah satu kaki di belakang garis start dengan lutut yang sedikit ditekuk, sedangkan kaki yang satunya berada di belakang dengan lurus dan rileks.
- Badan agak condong ke depan, tumpuan badan berada di kaki bagian depan, dengan dua lengan bergantung lemas dan menempel pada samping badan.
- Pandangan mata lurus ke depan.
- Pada saat mendengar aba-aba "Ya" atau bunyi pistol dari panitia, segera langkahkan kaki ke depan, dan selanjutnya jalan terus secepat-cepatnya sampai melewati garis finish.