Pengertian Kearifan Lokal, Ciri-Ciri, Fungsi, Bentuk, dan Contoh di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengenal kearifan lokal, fungsi, ciri-ciri, bentuk, hingga contohnya di Indonesia. Ketahui apa saja aspek-aspek yang ada pada sebuah kearifan lokal dan alasan penting masyarakat perlu memahaminya.

Kearifan lokal adalah pengetahuan dan cara hidup yang dimiliki oleh masyarakat setempat yang diwariskan secara turun-temurun. Kearifan lokal merupakan hasil interaksi masyarakat setempat dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Secara etimologi, kearifan lokal terdiri dari dua kata, yaitu kearifan dan lokal. Kearifan berarti kebijaksanaan dan kecendekiaan yang dibutuhkan dalam berinteraksi dengan lingkungan.


Lokal berarti tempat atau pada suatu tempat yang memiliki nilai yang mungkin berlaku setempat atau mungkin juga berlaku universal.

Baca Juga: Pengertian Diskriminasi, Penyebab, dan Jenis Masalah yang Terjadi di Masyarakat

Kearifan Lokal menurut Undang-Undang

Adapun, pengertian Kearifan Lokal menurut Undang-Undang (UU) No. 32 Tahun 2009 adalah nilai-nilai luhur yang berlaku di dalam tata kehidupan masyarakat yang bertujuan untuk melindungi sekaligus mengelola lingkungan hidup secara lestari.

Tentu, ini memiliki tujuan utama yakni melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. Artinya, kearifan lokal diarahkan untuk merawat dan menjaga keseimbangan ekosistem, sambil memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Fungsi Kearifan Lokal

Menurut Ayat Rohaedi pada buku Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius) ada beberapa fungsi kearifan lokal terhadap masuknya budaya luar: 

  1. Sebagai filter dan pengendali terhadap budaya luar.
  2. Mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
  3. Mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli.
  4. Memberi arah pada perkembangan budaya. 
Baca Juga: Apa Itu Hari Disabilitas Internasional 3 Desember? Simak Sejarahnya

Ciri-ciri Kearifan Lokal

Local Wisdom memiliki beberapan ciri-ciri diantaranya:

  1. Mampu mengendalikan diri
  2. Tempat untuk melindungi dari pengaruh kebudayaan yang berasal luar daerah.
  3. Mampu mengakomodasikan kebudayaan yang datang dari luar.
  4. Mampu memberikan dan mengarahkan pada perkembangan kebudayaan
  5. Mampu menghubungkan budaya asli dan kebudayaan yang datang dari luar.

Bentuk Kearifan Lokal

Menurut Haryanto (2013: 368) Local wisdom seperti yang dikatakan yang berupa kata-kata yang bijak hanya nasehat yang berbentuk cerita lisan, aturan-aturan, prinsip-prinsip, norma-norma, dan juga aturan-aturan sosial, yang mana menjadi sistem sosial.

Upacara-upacara kebiasaan dan juga ritual-ritual yang biasa tampak di dalam kepribadian sehari-hari yang dilakukan dalam kehidupan sosial.

Selain itu, ada cerita-cerita masyarakat yang mengandung amanat pada masyarakat dan generasi muda pada khususnya agar dapat menjaga nilai-nilai kearifan lokal.

Baca Juga: Apa itu Overhaul Mesin? Tanda-Tanda dan Cek Perbedaan dengan Tune Up Mesin

Contoh Kearifan Lokal

Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kearifan lokal yang kaya dan beragam. Kearifan lokal ini dapat dijumpai dalam berbagai bidang, termasuk bahasa, budaya, dan seni.

Kearifan lokal bahasa di Yogyakarta

Salah satu contoh kearifan lokal bahasa di Yogyakarta adalah penggunaan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu bagi sebagian besar masyarakat Yogyakarta. Penggunaan bahasa Jawa ini menunjukkan kearifan lokal masyarakat Yogyakarta dalam melestarikan budayanya.

Selain bahasa Jawa, terdapat juga beberapa bahasa daerah lain yang digunakan di Yogyakarta, seperti bahasa Sunda, bahasa Bali, dan bahasa Minang. Penggunaan bahasa-bahasa daerah ini menunjukkan keragaman budaya yang dimiliki oleh Yogyakarta.

Kearifan lokal budaya di Yogyakarta

Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya. Hal ini tidak terlepas dari kekayaan budaya yang dimiliki oleh Yogyakarta. Beberapa contoh kearifan lokal budaya di Yogyakarta antara lain:

Upacara adat, seperti Grebeg Maulud, Sekaten, dan Nyadran. Upacara adat ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat Yogyakarta kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen dan keselamatan.

Kesenian tradisional, seperti wayang kulit, gamelan, dan tari Jawa. Kesenian tradisional ini merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan.

Tradisi lisan, seperti cerita rakyat dan pantun. Tradisi lisan ini merupakan bentuk penyampaian nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi.

Kearifan lokal seni di Yogyakarta

Yogyakarta juga dikenal sebagai kota seni. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya seniman yang bermukim di Yogyakarta. Beberapa contoh kearifan lokal seni di Yogyakarta antara lain:

Karya seni rupa, seperti lukisan, patung, dan batik. Karya seni rupa ini merupakan hasil kreativitas seniman Yogyakarta yang menggambarkan nilai-nilai budaya setempat.

Karya seni musik, seperti tembang Jawa dan lagu-lagu daerah. Karya seni musik ini merupakan bentuk ungkapan perasaan dan harapan masyarakat Yogyakarta.

Tarian Jathilan adalah tarian tradisional Jawa yang menggunakan kuda kepang. Tarian ini biasanya dibawakan dengan iringan gamelan. Karya seni tari ini merupakan bentuk pelestarian budaya dan nilai-nilai moral.

Kearifan lokal bahasa, budaya, dan seni di Yogyakarta merupakan kekayaan yang harus dilestarikan. Kearifan lokal ini dapat menjadi pedoman bagi masyarakat Yogyakarta dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selain itu, kearifan lokal ini juga dapat menjadi daya tarik wisata bagi Yogyakarta.

Demikian beberapa informasi terkait kearifan lokal, fungsi, ciri-ciri, bentuk, hingga contohnya pada studi Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News