Pengertian Kerusakan Lingkungan: Ciri-Ciri, Dampak, dan Upaya Penanggulangan



Pengertian Kerusakan Lingkungan - JAKARTA. Simak pengertian kerusakan lingkungan, ciri-ciri, hingga dampaknya. Kondisi Bumi sebagai salah satu planet dengan kehidupan manusia memiliki banyak macam kondisi.

Manusia memiliki kehidupan yang berdampingan dengan makhluk hidup lainnya dalam lingkup lingkungan hidup.

Lingkungan hidup tentu menjadi salah satu bagian penting bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yang saling memenuhi kebutuhannya.


Sayangnya, lingkungan yang ditinggali manusia bisa menjadi rusak akibat ulah manusia itu sendiri.

Baca Juga: Muncul Tiba-Tiba, Burung Paling Berbahaya di Dunia Bikin Heboh

Pengertian Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan merujuk pada perubahan negatif dalam kondisi alam dan ekosistem akibat aktivitas manusia atau faktor alam.

Ini mencakup sejumlah perubahan yang dapat memiliki dampak signifikan terhadap keseimbangan ekologi dan keberlanjutan lingkungan.

Kerusakan lingkungan adalah segala bentuk perubahan merugikan yang terjadi pada ekosistem, termasuk perusakan habitat, polusi, perubahan iklim, deforestasi, dan degradasi lahan.

Baca Juga: Pertanian Perkotaan Akan Dikembangkan di IKN

Ciri-ciri Kerusakan Lingkungan

Manusia bisa memahami tanda-tanda yang bisa terjadi pada saat kerusakan lingkungan akan terjadi, dirangkum dari laman Plant with Purpose.

1. Pengrusakan Habitat

Pengrusakan habitat merujuk pada perubahan atau pemusnahan habitat alami flora dan fauna. Ini dapat disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembangunan perkotaan, perubahan penggunaan lahan, atau eksploitasi sumber daya alam.

Pengrusakan habitat mengancam kelangsungan hidup banyak spesies dan dapat menyebabkan kepunahan.

2. Polusi Udara

Polusi terjadi ketika zat-zat berbahaya ditambahkan ke lingkungan, mengakibatkan dampak negatif pada kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan. Polusi dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk limbah industri, limbah domestik, atau emisi kendaraan.

Dampaknya melibatkan pencemaran udara, air, dan tanah serta dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan.

3. Deforestasi

Deforestasi terjadi ketika penebangan pohon dilakukan secara masif, mengakibatkan hilangnya hutan dan kehilangan keanekaragaman hayati. Aktivitas manusia seperti pertanian, perladangan, dan pembangunan infrastruktur seringkali menjadi penyebab utama deforestasi. Proses ini dapat merusak ekosistem, mempercepat perubahan iklim, dan memengaruhi banyak spesies.

4. Perubahan Iklim

Perubahan iklim melibatkan perubahan suhu global, pola cuaca ekstrem, dan peningkatan emisi gas rumah kaca. Aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, menjadi faktor utama dalam meningkatnya emisi gas rumah kaca.

Perubahan iklim memiliki dampak luas, termasuk kenaikan permukaan air laut, kenaikan suhu global, dan perubahan pola cuaca yang tidak stabil.

5. Degradasi Tanah

Degradasi tanah mencakup pemerosotan kualitas tanah akibat aktivitas manusia, seperti penggunaan yang berlebihan atau praktik pertanian yang tidak berkelanjutan. Tanah yang terdegradasi dapat kehilangan kesuburan, struktur, dan produktivitasnya.

Ini dapat menyebabkan erosi tanah, penurunan hasil pertanian, dan degradasi lingkungan secara keseluruhan.

Dampak Kerusakan Lingkungan

1. Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Kerusakan habitat, seperti deforestasi dan pengrusakan habitat alami, menyebabkan kepunahan spesies dan menurunkan keanekaragaman hayati. Kehilangan spesies dapat mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem dan mengurangi kemampuan alam untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

2. Pencemaran Udara dan Air

Selain itu, kerusakan lingkungan ditandai dengan pencemaran udara dan air memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan. Emisi gas beracun dan zat-zat kimia yang dilepaskan ke udara dan air dapat menyebabkan penyakit pernapasan, pencemaran air minum, dan merusak ekosistem air.

3. Perubahan Iklim Global

Peningkatan suhu global dan perubahan pola cuaca yang diakibatkan oleh emisi gas rumah kaca menyebabkan perubahan iklim global. Dampaknya termasuk kenaikan permukaan air laut, suhu yang ekstrem, dan meningkatnya intensitas bencana alam seperti badai dan banjir.

4. Krisis Air Bersih

Penurunan kualitas air tanah dan sungai dapat menyebabkan krisis air bersih, mengancam pasokan air bersih untuk keperluan manusia, pertanian, dan industri. Pencemaran air juga dapat merugikan ekosistem air, mematikan makhluk hidup air, dan merusak sumber daya perikanan.

5. Ketidakseimbangan Ekosistem

Gangguan terhadap habitat alami dan aktivitas manusia yang merusak ekosistem dapat mengakibatkan ketidakseimbangan alam.

Hal ini bisa menyebabkan meningkatnya populasi hama, penurunan populasi spesies tertentu, dan berbagai masalah ekologis lainnya yang merugikan kesehatan dan keberlanjutan ekosistem.

Upaya Penanggulangan kerusakan lingkungan

Konservasi

Konservasi merujuk pada upaya pelestarian habitat alam dan perlindungan terhadap spesies yang terancam punah. Ini melibatkan pengelolaan dan pemeliharaan lahan atau wilayah tertentu untuk memastikan keberlanjutan ekosistem dan keanekaragaman hayati.

Praktik konservasi mencakup pendirian taman nasional, cagar alam, dan resor alam, serta pemantauan dan pengelolaan yang berkelanjutan terhadap sumber daya alam.

Recycle dan Reduksi Limbah

Recycle dan reduksi limbah bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif limbah terhadap lingkungan. Melalui praktik daur ulang, bahan-bahan bekas diolah kembali menjadi produk baru, mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru.

Reduksi limbah melibatkan pengurangan sampah yang dihasilkan, baik melalui pemilihan produk yang ramah lingkungan maupun penggunaan kembali barang-barang.

Pemanfaatan Energi Terbarukan

Pemanfaatan energi terbarukan melibatkan beralih dari sumber energi fosil yang tidak terbarukan dan berdampak negatif pada lingkungan, menuju sumber energi yang dapat diperbarui dan lebih ramah lingkungan.

Contohnya termasuk energi matahari, angin, hidro, dan geotermal. Langkah ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Reforestasi

Reforestasi menjadi upaya untuk menanam kembali pohon di daerah yang mengalami deforestasi atau penggundulan hutan. Ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi ekosistem hutan, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Langkah dari Reforestasi juga dapat membantu dalam pelestarian habitat satwa liar dan perlindungan terhadap bencana alam.

Tindakan Nyata terhadap Kerusakan Lingkungan

Pernyataan ini menegaskan pentingnya respons nyata terhadap kerusakan lingkungan. Hal ini mencakup kesadaran akan masalah lingkungan, dukungan terhadap upaya konservasi dan berbagai inisiatif perlindungan lingkungan, serta partisipasi aktif dalam langkah-langkah yang mendukung keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem.

Itulah informasi dari pengertian kerusakan lingkungan dari ciri-cici hingga dampak negatif secara langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News