KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PPKM mikro yang semakin diperketat akan berdampak pada aktifitas perekonomian. Dengan terbatasnya kegiatan perekonomian maka sudah tentu akan juga berdampak pada dinamika pemulihan ekonomi di dalam negeri khususnya pada kuartal III nanti. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy, mengatakan sebaiknya ketimbang PPKM mikro diperketat sebaiknya pemerintah memberlakukan sistem PSBB seperti yang dilakukan oleh pemerintah pada awal-awal pandemi, jika memang tidak mampu untuk melakukan lockdown. Dimana aktifitas masyarakat betul-betul diawasi. “Saya kira diskusi mengenai lockdown kembali pada kebijakan ini akan berdampak pada ekonomi yang lebih buruk dibandingkan kebijakan PSBB atau PPKM mikro. Namun jika kasus justru terus meningkat, ujungnya juga sama ekonomi akan mengalami perlambatan. Padahal menurut epidemiolog kebijakan lockdown lah yang lebih cocok dalam memutus mata rantai dari penyebaran kasus Covid-19,” ujar Yusuf saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (29/6).
Pengetatan PPKM dinilai akan berdampak pada pemulihan ekonomi kuartal III-2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PPKM mikro yang semakin diperketat akan berdampak pada aktifitas perekonomian. Dengan terbatasnya kegiatan perekonomian maka sudah tentu akan juga berdampak pada dinamika pemulihan ekonomi di dalam negeri khususnya pada kuartal III nanti. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy, mengatakan sebaiknya ketimbang PPKM mikro diperketat sebaiknya pemerintah memberlakukan sistem PSBB seperti yang dilakukan oleh pemerintah pada awal-awal pandemi, jika memang tidak mampu untuk melakukan lockdown. Dimana aktifitas masyarakat betul-betul diawasi. “Saya kira diskusi mengenai lockdown kembali pada kebijakan ini akan berdampak pada ekonomi yang lebih buruk dibandingkan kebijakan PSBB atau PPKM mikro. Namun jika kasus justru terus meningkat, ujungnya juga sama ekonomi akan mengalami perlambatan. Padahal menurut epidemiolog kebijakan lockdown lah yang lebih cocok dalam memutus mata rantai dari penyebaran kasus Covid-19,” ujar Yusuf saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (29/6).