Penggabungan Telkomsel dan Indihome, Wamen BUMN: Kepemilikan Singtel Terdilusi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengincar penggabungan entitas PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Telkomsel dan Indihome bisa selesai Mei 2023.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan pembicaraan dengan pihak-pihak terkait peleburan dua entitas usaha ini, baik dari Telkomsel maupun Singtel.

"Kami sedang negosiasi, mungkin minggu-minggu ini kami akan finalisasi bersama dengan Telkomsel dan Singtel," paparnya saat ditemui Kontan.co.id usai Rapat Kerja dengan DPR Komisi VI, Senin (3/4).


Baca Juga: EBITDA TLKM Bisa Naik hingga Rp 6 Triliun Berkat Penggabungan Indihome dan Telkomsel

Pria yang akrab dipanggil Tiko ini berharap aksi korporasi bisa rampung pada Mei 2023. Kemudian entitas hasil penggabungan Telkomsel dan Indihome itu bisa launching pada Juli 2023.

Dia menjelaskan nantinya bagian Indihome akan dikeluarkan dari bagian Telkom Indonesia kemudian di-inbreng ke Telkomsel. Hal ini berpotensi menggerus porsi kepemilikan Singtel di Telkomsel.

"Itu akan di value untuk kemudian dibandingkan dengan valuasi Telkomsel. Hasil akhirnya nanti akan terjadi dilusi kepemilikan Singtel di Telkomsel," tutur Tiko.

Kementerian BUMN maupun Telkom Indonesia belum mendapatkan persetujuan terkait valuasi dan risiko pengurangan kepemilikan Singtel. Namun Tiko mengatakan pihaknya masih dalam negosiasi terkait hal ini.

Baca Juga: Simak Kinerja Telkom Indonesia (TLKM) di Sepanjang 2022

"Kami lagi negosiasi final, antara 3% sampai 5%. Itu maunya kementerian, belum ada persetujuan sedang tahap diskusi," pungkasnya.  

Mengacu laporan laporan keuangan Telkomsel tahun buku 2021, kepemilikan Singtel di Telkomsel saat ini adalah sebesar 35 dan sisanya senilai 65% dimiliki oleh TLKM. 

 
TLKM Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto