Pengganti Chevron di Proyek IDD Ditargetkan Diumumkan di Akhir Tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kementerian ESDM menargetkan bahwa operator baru di proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) untuk menggantikan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) akan diumumkan di akhir tahun ini.  

Sebagai informasi, pada proyek IDD, Chevron bertindak sebagai operator. Perusahaan tersebut menguasai 62% hak partisipasi atau participating interest (PI). Sisanya dikuasai oleh ENI dengan porsi sebanyak 20% dan Sinopec Group 18%.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, mudah-mudahan akhir tahun ini operator pengganti bisa lebih jelas.


“Targetnya akhir tahun ini, operatornya akan clear. Soalnya nanti kalau tidak, bisa dikomplain,” kata Dwi ketika ditemui di Kementerian ESDM, Senin (15/8).

Baca Juga: Jepang Dikabarkan Minat Investasi di Blok Masela

Hal yang sama juga disampaikan Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji berharap bahwa tahun ini bisa diselesaikan.

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, di tengah kenaikan harga minyak dunia memberikan pengaruh pada proses pencarian mitra pengganti di IDD.

Adapun saat ini, investor diakui menjadi lebih agresif dan berani untuk menanamkan investasinya. Menurut kabar yang beredar, perusahaan migas dari Italia, ENI menjadi kandidat kuat menggantikan Chevron. Saat dikonfirmasi ke Tutuka, dia belum bisa berani banyak berkomentar karena proses masih terus berjalan.

“Sebenarnya ini masih dalam bisnis, kalau saya sampaikan tidak etis juga. Yang serius ada dan bisa diselesaikan antara Chevron saat ini, bersama SKK Migas, prospeknya sih bagus,” kata dia.  

Baca Juga: Setahun Alih Kelola: Target Blok Rokan Menyalip Produksi Blok Cepu pada Oktober 2022

Proyek IDD merupakan proyek pengembangan 5 lapangan gas di laut dalam di kedalaman laut antara 975 m–1.785 m yang dilakukan secara terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan gas pasar domestik dan Kilang LNG Bontang.

Dengan biaya investasi yang diperkirakan sebesar US$ 6,98 miliar, pengembangan Proyek IDD dilakukan dengan dua tahapan pekerjaan, yaitu Pengembangan Lapangan Bangka dengan 2 sumur yang dihubungkan ke fasilitas terapung West Seno (FPU) pada tahap I, serta pengembangan Gendalo Gehem (G-G) pada tahap II, yaitu pengembangan Lapangan Gehem, Gandang, Gendalo dan Maha dengan 26 sumur ke 2 unit FPU baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari