JAKARTA. Pengamat ekonomi menyatakan, dalam kurun waktu yang tidak lama ini, pengganti Hatta Rajasa yang bertugas mengkoordinasikan berbagai kementerian sebaiknya fokus saja pada menjaga stabilitas harga jelang Ramadhan dan pemilihan presiden. "Yang pasti untuk memenuhi harapan kita semua waktunya tidak banyak," kata Enni Sri Hartati, Direktur Eksekutif INDEF, kepada Kompas.com, Kamis (15/5/2014). "Ini kita mau Ramadhan bulan depan, itu ketersediaan pasokan dan stabilitas harga jadi ujian utama, apalagi Mendagnya juga baru. Dan habis itu masuk piplres kan, jadi stabilitas harga dan pasokan jadi isu utama," kata dia lagi. Enni menambahkan, stabilitas harga dan pasokan tersebut bakal terkait pula dengan kebijakan impor. "Kalau sudah menjelang momen Lebaran, (Kementerian) Perdagangan suka panik, impor-impor. Jadi harus bisa mengkoordinasikan itu dengan perindustrian dan pertanian," ujarnya. Menurutnya, ada kelebihan dan kekurangan, ketika Menko Bidang Perekonomian yang baru nanti berasal dari kalangan dunia usaha. Enni menuturkan, masyarakat tentu berharap Menko baru yang dari kalangan usaha itu bisa menangani masalah stabilitas harga. Meski tidak bisa dipungkiri, jika dari luar pemerintahan membutuhkan adaptasi. "Kalau dunia usaha, pasti beliau akan sangat tahu persis apa kendalanya dan solusinya. Cuman, kalau dunia usaha siapa yang bisa menjamin konflik kepentingan, arus bisa menjadi regulator yang steril dari kepentingan bisnisnya sendiri dan kelompok," ucapnya. (Estu Suryowati)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pengganti Hatta harus fokus jaga stabilitas harga
JAKARTA. Pengamat ekonomi menyatakan, dalam kurun waktu yang tidak lama ini, pengganti Hatta Rajasa yang bertugas mengkoordinasikan berbagai kementerian sebaiknya fokus saja pada menjaga stabilitas harga jelang Ramadhan dan pemilihan presiden. "Yang pasti untuk memenuhi harapan kita semua waktunya tidak banyak," kata Enni Sri Hartati, Direktur Eksekutif INDEF, kepada Kompas.com, Kamis (15/5/2014). "Ini kita mau Ramadhan bulan depan, itu ketersediaan pasokan dan stabilitas harga jadi ujian utama, apalagi Mendagnya juga baru. Dan habis itu masuk piplres kan, jadi stabilitas harga dan pasokan jadi isu utama," kata dia lagi. Enni menambahkan, stabilitas harga dan pasokan tersebut bakal terkait pula dengan kebijakan impor. "Kalau sudah menjelang momen Lebaran, (Kementerian) Perdagangan suka panik, impor-impor. Jadi harus bisa mengkoordinasikan itu dengan perindustrian dan pertanian," ujarnya. Menurutnya, ada kelebihan dan kekurangan, ketika Menko Bidang Perekonomian yang baru nanti berasal dari kalangan dunia usaha. Enni menuturkan, masyarakat tentu berharap Menko baru yang dari kalangan usaha itu bisa menangani masalah stabilitas harga. Meski tidak bisa dipungkiri, jika dari luar pemerintahan membutuhkan adaptasi. "Kalau dunia usaha, pasti beliau akan sangat tahu persis apa kendalanya dan solusinya. Cuman, kalau dunia usaha siapa yang bisa menjamin konflik kepentingan, arus bisa menjadi regulator yang steril dari kepentingan bisnisnya sendiri dan kelompok," ucapnya. (Estu Suryowati)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News