JAKARTA. Pemerintah dan Inpex Masela Limited, pengembang Blok Masela, akhirnya bersepakat soal penggantian masa kontrak pengembangan. Luhut Pandjaitan, Menko Kemaritiman mengatakan, dalam negoisasi yang dilakukan di Jepang beberapa waktu lalu, kedua belah pihak sepakat, masa penggantian kontrak pengembangan yang hilang akibat perubahan rencana pengembangan dari yang awalnya di laut menjadi di darat selama tujuh tahun dengan kapasitas produksi 7,5 mtpa. Kesepakatan tersebut lebih cepat tiga tahun dari permintaan sepuluh tahun dengan kapasitas produksi 9,5 mtpa yang diminta Inpex. "Yang kapasitas produksi ini perlu kita waspadai agar nanti terserap oleh industri," katanya di Istana Bogor Rabu (4/1). Luhut berharap dengan semua kesepakatan tersebut pengembangan Blok Masela bisa dilaksanakan. "Harapannya, dengan itu paling lambat commercial operation bisa dilakukan 2022," katanya.
Penggantian masa kontrak Blok Masela tujuh tahun
JAKARTA. Pemerintah dan Inpex Masela Limited, pengembang Blok Masela, akhirnya bersepakat soal penggantian masa kontrak pengembangan. Luhut Pandjaitan, Menko Kemaritiman mengatakan, dalam negoisasi yang dilakukan di Jepang beberapa waktu lalu, kedua belah pihak sepakat, masa penggantian kontrak pengembangan yang hilang akibat perubahan rencana pengembangan dari yang awalnya di laut menjadi di darat selama tujuh tahun dengan kapasitas produksi 7,5 mtpa. Kesepakatan tersebut lebih cepat tiga tahun dari permintaan sepuluh tahun dengan kapasitas produksi 9,5 mtpa yang diminta Inpex. "Yang kapasitas produksi ini perlu kita waspadai agar nanti terserap oleh industri," katanya di Istana Bogor Rabu (4/1). Luhut berharap dengan semua kesepakatan tersebut pengembangan Blok Masela bisa dilaksanakan. "Harapannya, dengan itu paling lambat commercial operation bisa dilakukan 2022," katanya.