JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengklaim pembangunan fisik Waduk Jatigede, Jawa Barat sudah mencapai 80% dan sejatinya sudah siap untuk digenangi air pada Oktober mendatang.Namun, Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU Muhammad Hasan mengatakan, rencana ini bakal mundur karena masalah sosial di sekitar waduk belum selesai. "Untuk masalah ini kami tidak ada target waktu," ujar Hasan, Selasa (3/9).Hasan menyebut bahwa masalah sosial di Jatigede ini ialah masih banyak penduduk yang masih tinggal dalam wilayah genangan waduk.Ia menambahkan sebenarnya beberapa dari mereka semua sudah diberikan uang ganti rugi pembebasan lahan. Akan tetapi, mereka masih tetap tinggal disitu."Mereka mengaku sudah 30 tahun menempati wilayah itu," katanya.Meski demikian, Hasan juga mengaku ada pula warga yang berhak mendapatkan rumah dari Kementerian Perumahan Perumahan Rakyat (Kempera). Sedangkan masalah sosial ini menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.Hasan mengungkapkan bahwa progres pembangunan sejauh ini sudah 80% dan sudah tidak ada masalah. Dia menargetkan, konstruksi bisa selesai pada Juni 2014 mendatang.Untuk tahun 2014, Kementerian PU menganggarkan sekitar Rp 400 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menyelesaikan proyek ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penggenangan Waduk Jatigede ditunda
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengklaim pembangunan fisik Waduk Jatigede, Jawa Barat sudah mencapai 80% dan sejatinya sudah siap untuk digenangi air pada Oktober mendatang.Namun, Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU Muhammad Hasan mengatakan, rencana ini bakal mundur karena masalah sosial di sekitar waduk belum selesai. "Untuk masalah ini kami tidak ada target waktu," ujar Hasan, Selasa (3/9).Hasan menyebut bahwa masalah sosial di Jatigede ini ialah masih banyak penduduk yang masih tinggal dalam wilayah genangan waduk.Ia menambahkan sebenarnya beberapa dari mereka semua sudah diberikan uang ganti rugi pembebasan lahan. Akan tetapi, mereka masih tetap tinggal disitu."Mereka mengaku sudah 30 tahun menempati wilayah itu," katanya.Meski demikian, Hasan juga mengaku ada pula warga yang berhak mendapatkan rumah dari Kementerian Perumahan Perumahan Rakyat (Kempera). Sedangkan masalah sosial ini menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.Hasan mengungkapkan bahwa progres pembangunan sejauh ini sudah 80% dan sudah tidak ada masalah. Dia menargetkan, konstruksi bisa selesai pada Juni 2014 mendatang.Untuk tahun 2014, Kementerian PU menganggarkan sekitar Rp 400 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menyelesaikan proyek ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News