BOGOR. Gangguan perjalanan kereta rel listrik Bogor-Jakarta akibat longsor jalur rel di kilometer 45+500 di antara Stasiun Cilebut-Stasiun Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Rabu lalu membuat pengguna bus dari Terminal Baranangsiang, Kota Bogor melonjak dua kali lipat. "Biasanya ada 3.000 orang per hari dari Bogor ke Jakarta. Ini naik 100% setelah ada gangguan KRL," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Bogor pada Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Bogor Empar di Cilebut, Senin (26/11). Menurut dia, lonjakan penumpang terjadi mulai pukul 04.00 hingga pukul 09.00, setelah itu kembali normal. Sebagian besar merupakan pengguna KRL dari Bogor yang tidak terangkut karena KRL hanya melaju dari Jakarta hingga Stasiun Bojong Gede.
Pengguna bus di Terminal Baranangsiang melonjak
BOGOR. Gangguan perjalanan kereta rel listrik Bogor-Jakarta akibat longsor jalur rel di kilometer 45+500 di antara Stasiun Cilebut-Stasiun Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Rabu lalu membuat pengguna bus dari Terminal Baranangsiang, Kota Bogor melonjak dua kali lipat. "Biasanya ada 3.000 orang per hari dari Bogor ke Jakarta. Ini naik 100% setelah ada gangguan KRL," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Bogor pada Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Bogor Empar di Cilebut, Senin (26/11). Menurut dia, lonjakan penumpang terjadi mulai pukul 04.00 hingga pukul 09.00, setelah itu kembali normal. Sebagian besar merupakan pengguna KRL dari Bogor yang tidak terangkut karena KRL hanya melaju dari Jakarta hingga Stasiun Bojong Gede.