Pengguna iPhone & MacBook harus waspadai hacker



KONTAN.CO.ID - Jika perangkat Apple Anda, entah itu iPhone, iPad, komputer Mac, atau MacBook, tiba-tiba "terjebak Lost Mode"? Anda tidak sendiri. Sejak Kamis (10/8) malam, banyak pengguna Apple di Indonesia yang mengeluhkan hal yang sama.

"Malam ini sudah 5 orang yg ngontak karena 'terjebak lost mode'," tulis Chief Editor MakeMac.com Bagus Hernawan di akun Twitter @bhaguz_403.

Lost Mode sendiri adalah fitur resmi Apple bagi pengguna yang merasa perangkatnya hilang. Dalam mode ini, perangkat akan dikunci alias tidak bisa dipakai sama sekali.


Kegunaan fitur ini menjamin data yang ada dalam gadget Apple tak diakses oleh orang tak bertanggung jawab. Mode Hilang ini bisa dinyalakan melalui aplikasi Find My iPhone (bisa diunduh via App Store) atau juga melalui icloud.com.

Nah, dalam kasus kali ini, pengguna iPhone dan MacBook di Indonesia mengeluhkan perangkatnya tiba-tiba masuk ke Lost Mode secara otomatis. Padahal ada pengguna yang tidak sedang mengaktifkan fitur keamanan ini. Bagi yang mengaktifkan pun, password yang biasa digunakan tidak bisa digunakan untuk membuka kunci perangkat.

Disinyalir, pihak lain atau hacker-lah yang mengaktifkan fitur Lost Mode tersebut. Para peretas kemungkinan membobol akun iCloud pengguna, kemudian mengaktifkan Lost Mode.

Belum diketahui cara peretas bisa mendapatkan username dan password iCloud korban.

Motivasi hacker mengunci perangkat Apple tersebut adalah meminta uang tebusan. Mirip dengan yang dilakukan virus komputer ransomware WannaCry. Virus penyandera data ini sempat membuat heboh internet dunia, termasuk Indonesia.

Hacker minta dikirimkan uang tebusan

Salah seorang korban kasus ini, Erika, menceritakan kejadian tersebut di wall Facebook miliknya. Pada Kamis malam, tiba-tiba ia mendapat notifikasi bahwa akun iCloud miliknya baru saja diakses.

Tidak lama setelah notifikasi tersebut, iPad milik Erika tiba-tiba masuk ke Lost Mode. Setelah itu, si hacker meninggalkan pesan di layar kunci.

"Mereka meminta saya untuk mengirimkan e-mail ke alamat yang mencurigakan," tulis Erika. Ia memutuskan tidak menuruti permintaan tersebut karena merasa alamat e-mail yang tertera tidak meyakinkan.

Untuk kasus di iPhone dan iPad, beberapa korban bisa mematikan Lost Mode itu sendiri melalui icloud.com. Namun, pengguna komputer Mac, khususnya MacBook lebih sulit membuka karena hacker sudah terlebih dulu memasang semacam kode PIN (EFI).

Agar bisa dibuka, si korban diharuskan untuk mengirimkan e-mail ke alamat mencurigakan di atas. Menurut penelusuran KompasTekno, ada beberapa pengguna yang mengirimkan e-mail dan mendapat balasan berupa permintaan pembayaran sejumlah uang tebusan.

Uang tebusan diminta dibayarkan ke akun Bitcoin yang telah ditentukan hacker. Penyebar virus WannaCry pun melakukan modus yang sama.

Belum diketahui, apakah setelah dilakukan pembayaran, sistem benar-benar bisa langsung terbuka atau tidak.

Cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut adalah menghubungi langsung pihak Apple.

Pantauan KompasTekno, kasus ini sudah banyak terjadi di luar Indonesia. Meski begitu, kejadian ini ramai dikeluhkan di Indonesia baru-baru ini. (Deliusno)

Artikel ini sudah tayang sebelumnya di Kompas.com, berjudul: iPhone dan MacBook Mendadak Terkunci Sendiri, Pengguna Diminta Uang Tebusan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie