Pengguna OVO meningkat 400% di 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visionet Internasional atau dikenal dengan OVO memproyeksikan bisnis pembayaran nontunai tahun ini terus berkembang cepat dan menjadi kunci utama pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Tahun lalu, OVO menyebut jumlah penggunanya naik 400%.

Melihat perkembangan tersebut, OVO akan terus menghadirkan berbagai inovasi produk dan layanan bagi pengguna. Direktur OVO Harianto Gunawan berharap, inovasi yang dibawa OVO akan sesuai dengan kebutuhan pengguna di Indonesia.

"Kami akan memperluas penawaran kami ke pedagang yang lebih luas dan menciptakan lebih banyak layanan keuangan yang dapat mendukung pinjaman, pengiriman uang, asuransi, transfer uang elektronik, dan dana pasar uang," kata Harianto Kepada Kontan.co.id, Minggu (13/1).

Sepanjang 2018, pengguna OVO meningkat 400% dalam setahun. Sementara volume transaksi OVO tumbuh 75 kali lipat di  tahun lalu, atau sekitar satu miliar transaksi. Hal itu berkat dukung kemitraan strategi yang terjalin dengan pelaku industri terkemuka.

Sayangnya, ia enggan menyebutkan berapa target transaksi yang dibidik tahun ini. Yang pasti, OVO akan terus menghadirkan berbagai inovasi produk dan layanan bagi pengguna di Indonesia.

Perusahaan ini juga akan terus membangun ekosistem pembayaran terbuka untuk memastikan konsumen dapat menggunakan OVO di berbagai tempat baik di mal, warung, situs e-commerce, dan lainnya.

Untuk saat ini, transaksi OVO telah bekerja sama dengan mitra-mitra setrategis seperti Grab, Tokopedia, Lippo Group, dan bisa digunakan untuk pembayaran toko-toko ritel offline, termasuk Hypermart, departemen store, kedai kopi, bioskop, operator parkir dan jaringan rumah sakit terkemuka, serta dan e-commerce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat