Penggunaan aspal karet naikkan ongkos pembangunan jalan 10%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mendongkrak harga karet di petani, pemerintah serius menggunakan karet alam untuk dicampur dengan aspal. Pencampuran karet dengan aspal diharapkan mengungkit harga karet petani dan meningkatkan kualitas jalan. Kendati pemerintah mengakui ada tambahan biaya 10% dengan penggunaan karet ini.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, meski menelan biaya yang relatif lebih besar namun kualitas jalan yang menggunakan aspal karet lebih baik dan fleksible.

"Lebih mahal dikit 10%, tapi mutunya lebih baik karena dia lebih fleksibel. Kalau memakai spesifikasi yang benar ya pasti bisa sampai 10 tahunan, kalau sama aspal biasa sama. Tapi kan ini lebih rekatkan dia," jelas Basuki di Gedung Kemenko Perekonomian pada Rabu (6/3).


Basuki memberikan contoh, untuk pembangunan jalan baru biasanya menelan Rp 10 miliar per kilometer jika menggunakan karet aspal maka bertambah 10%. Perencanaan karet aspal sendiri 2019 dicanangkan 65,8 km.

Karet yang digunakan sebagai aspal bukanlah karet mentah namun yang sudah diolah menjadi crumb rubber. Kebutuhan crumb rubber untuk campuran aspal sebesar 7% atau 2542,2 ton volumen karet aspal.

"Jadi karet alam itu tidak lansung bisa dipakai. Harus dijadikan crumb rubber yang bentuknya butir-butir itu. Sekarang pabriknya hanya sekitar lima. Kita lihat produksinya crum rubber itu berapa," tutur Basuki.

Saat ini Basuki mengatakan, pemanfaatan karet dalam pengaspalan sudah mulai efektif. "Di Bali juga sudah. Kalau 2019 ini, karena kita bukan beli crumb rubber. Tapi kita beli karet alamnya karena untuk menyerap produksi petani," sambung Basuki.

Untuk target tahun ini pembuatan jalan menggunakan karet aspal sudah mulai uji coba di Bali, Bekasi, Karawang. "Ini untuk target tahun ini. Baru mulai uji coba 10 km itu baru di Bali, Bekasi, Karawang dan jalan tol itu dibeberapa titik di tahun 2018," jelas Basuki.

Mengenai dana pembangunan di daerah sendiri, Basuki mengusulkan agar menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Kalau saya usulkan dari dana DAK yang untuk jalan akan kita beri NSPMnya untuk bisa melaksanakan untuk pembuatan jalan di Kota maupun provinsi dengan karet," terang Basuki.

Terdapat 47.000 km jalan nasional dan 500.000 km jalan provinsi/kabupaten/kota yang berpotensi menggunakan karet aspal.

"Dengan adanya yang sudah kita buktikan bahwa aspal karet lebih baik, fleksibel dan awet. Ini dg adanya NSPM yang sudah kita buat kita ingin daerah juga gitu," tambah Basuki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli