KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) berpotensi mengalami penguatan di tahun depan. Hal ini diperkirakan yang akan menjadi penyebab penggunaan dollar AS dalam transaksi perdagangan internasional Indonesia berkurang. Pengusaha diperkirakan, akan memanfaatkan mekanisme local currency settlement (LCS) yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia serta BI dan Bank of Thailand. Melalui mekanisme ini, eksportir atau importir bisa langsung menggunakan mata uang ringgit atau baht dalam transaksi, tanpa harus menukar ke dollar AS terlebih dahulu. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance Bhima Yudhistira Adhinegara memproyeksi, dollar AS akan mengalami penguatan di tahun depan. Hal tersebut dipengaruhi oleh rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) sebanyak empat kali di tahun depan, ketidakpastian harga komoditas, dan instabilitas geopolitik.
Penggunaan dollar tahun depan diperkirakan turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) berpotensi mengalami penguatan di tahun depan. Hal ini diperkirakan yang akan menjadi penyebab penggunaan dollar AS dalam transaksi perdagangan internasional Indonesia berkurang. Pengusaha diperkirakan, akan memanfaatkan mekanisme local currency settlement (LCS) yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia serta BI dan Bank of Thailand. Melalui mekanisme ini, eksportir atau importir bisa langsung menggunakan mata uang ringgit atau baht dalam transaksi, tanpa harus menukar ke dollar AS terlebih dahulu. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance Bhima Yudhistira Adhinegara memproyeksi, dollar AS akan mengalami penguatan di tahun depan. Hal tersebut dipengaruhi oleh rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) sebanyak empat kali di tahun depan, ketidakpastian harga komoditas, dan instabilitas geopolitik.