Penggunaan mata uang lokal hanya 0,02% pada perdagangan dengan Thailand dan Malaysia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dengan Malaysia dan Thailand terus meningkat. Meskipun masih terhitung kecil bila dibandingkan dengan total transaksi perdagangan terhadap dua negara tersebut.

Selama kuartal I-2019 transaksi menggunakan mata uang lokal dengan Thailand dan Malaysia mencapai US$ 83 juta atau setara dengan Rp 1,19 triliun. Sedangkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) total transaksi dengan Thailand dan Malaysia selama Januari-Februari 2019 sebesar US$ 4,58 miliar. Bila dibandingkan, penggunaan mata uang lokal dalam seluruh nilai perdagangan dengan Malaysia dan Thailand hanya 0,02%.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menjelaskan jumlah transaksi masih terhitung kecil meskipun jumlahnya terus meningkat. Menurutnya, beberapa eksportir dan importir dari tiga negara tersebut sudah mulai melepas penggunaan Dollar Amerika Serikat (AS) secara bertahap.


"Mungkin itu butuh waktu. Oleh karena itu BI bersama Bank of Thailand dan Bank Negara Malaysia terus sosialisasi bersama penggunaan local currency settlement," jelas Dody pekan lalu.

Total transaksi perdagangan dengan Malaysia pada Januari-Februari 2019 tercatat US$ 2,12 miliar. Terdiri dari nilai ekspor nonmigas US$ 1,12 miliar, sedangkan impor nonmigas US$ 1 miliar. Sedangkan nilai transaksi dengan mata uang lokal hanya setara US$ 70 juta selama kuartal I-2019. Maka transaksi dengan mata uang lokal dengan Malaysia hanya 0,03% dari seluruh total transaksi.

Sementara itu total transaksi perdagangan dengan Thailand pada Januari-Februari 2019 tercatat US$ 2,46 miliar. Dengan nilai ekspor nonmigas US$ 0,92 miliar dan nilai impor nonmigas sebesar US$ 1,54 miliar. Sedangkan nilai transaksi dengan mata uang lokal hanya setara US$ 13 juta selama kuartal I-2019. Maka transaksi dengan mata uang lokal dengan Thailand hanya 0,01% dari keseluruhan total transaksi perdagangan.

Kendati demikian, BI masih terus optimistis bisa meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan. Hal ini tampak pada upaya BI yang terus memperluas jaringan kerjasama penggunaan mata uang lokal ke Filipina. 

Gubernur BI Perry Warjiyo hari ini (5/4) menandatangani kerjasama letter of intent (LOI) dengan Filipina untuk merefleksikan kepentingan bersama dalam menjajaki kemungkinan pembentukan penggunaan mata uang lokal di antara Indonesia, Filipina, Malaysia dan Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi