KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kombinasi antara penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan penarikan utang baru yang tetap tinggi berpotensi membatasi ruang fiskal pemerintah, khususnya dalam menghadapi risiko krisis. "Hal tersebut dapat mempengaruhi pandangan investor dan lembaga rating terhadap fundamental perekonomian Indonesia," kata Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Banjaran Surya Indrastomo kepada Kontan, Selasa (26/8/2025). Banjaran mencontohkan, pada tahun ini pemerintah telah mengajukan penggunaan SAL sebesar Rp 85,6 triliun, sementara dalam RAPBN 2026 sebanyak Rp 60 triliun. Padahal, posisi SAL pada akhir 2024 tercatat Rp 459,5 triliun.
Penggunaan Saldo Anggaran Lebih yang Besar Bisa Batasi Ruang Fiskal
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kombinasi antara penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan penarikan utang baru yang tetap tinggi berpotensi membatasi ruang fiskal pemerintah, khususnya dalam menghadapi risiko krisis. "Hal tersebut dapat mempengaruhi pandangan investor dan lembaga rating terhadap fundamental perekonomian Indonesia," kata Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Banjaran Surya Indrastomo kepada Kontan, Selasa (26/8/2025). Banjaran mencontohkan, pada tahun ini pemerintah telah mengajukan penggunaan SAL sebesar Rp 85,6 triliun, sementara dalam RAPBN 2026 sebanyak Rp 60 triliun. Padahal, posisi SAL pada akhir 2024 tercatat Rp 459,5 triliun.
TAG: