JAKARTA. Lembaga riset Nielsen Holdings N. V. baru saja menyelesaikan survey pemahaman mengenai ponsel pintar (smartphone) dan fiturnya di negara kawasan Asia Pasifik. Dari hasil tersebut menunjukkan penetrasi smartphone di masyarakat Indonesia lebih rendah dibandingkan negara tetangga Thailand dan Malaysia. Rata-rata waktu aktif menggunakan smartphone masyarakat Indonesia jauh lebih rendah dibanding kedua negara tetangga tersebut. Hasil riset tersebut menyebutkan penetrasi smartphone di Asia Pasifik tertinggi ada di Hong Kong dan Singapura sebesar 87%, diikuti Malaysia 80%, Australia 75%, dan China 71%. Kemudian Thailand 49%, Indonesia 23%, India 18%, dan Filipina 15%. Kemudian rata-rata total waktu pengguna smartphone di Indonesia sebanyak 196 menit per hari. Penggunaan paling banyak 63 menit digunakan untuk berkomunikasi, 51 menit untuk hiburan, 40 menit untuk aplikasi, dan sisa waktunya untuk hal lain. Sementara total waktu pengguna smartphone di Thailand sebanyak 209 menit per hari. Penggunaan paling banyak 71 menit digunakan untuk hiburan, 69 menit untuk berkomunikasi, 46 menit untuk aplikasi dan sisa waktunya untuk hal lain. Sedangkan di Malaysia lebih lama lagi. Total waktu pengguna smartphone di negara ini sebanyak 249 menit per hari. Penggunaan paling banyak 72 menit digunakan untuk hiburan, 70 menit untuk berkomunikasi, 66 menit untuk aplikasi, dan sisa waktunya untuk hal lain. Sagar Phadke, Direktur Nielsen Telecom dan Technology Practice untuk Asia Tenggara, Asia Utara, dan Pasifik menjelaskan pertumbuhan dalam kepemilikan perangkat koneksi di Asia Pasifik beberapa tahun belakangan ini mengejutkan. Dia bilang, di Asia Tenggara pemilik smartphone menghabiskan waktu rata-rata lebih dari tiga jam per hari pada Juni 2013. "Meski penetrasi smartphone belum mencapai 100%, penggunaan aplikasi meningkat," jelas Phadke dalam siaran persnya yang diterima KONTAN, Jumat (20/9). Sebagai informasi, survey Nielsen ini dilakukan di sembilan negara, yakni Australia, China, Hongkong, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Survey dilakukan dengan wawancara pengguna mobile di daerah perkotaan dengan responden di atas 13 tahun. Wawancara dilakukan antara Maret hingga Mei 2013.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penggunaan smartphone di Indonesia rendah
JAKARTA. Lembaga riset Nielsen Holdings N. V. baru saja menyelesaikan survey pemahaman mengenai ponsel pintar (smartphone) dan fiturnya di negara kawasan Asia Pasifik. Dari hasil tersebut menunjukkan penetrasi smartphone di masyarakat Indonesia lebih rendah dibandingkan negara tetangga Thailand dan Malaysia. Rata-rata waktu aktif menggunakan smartphone masyarakat Indonesia jauh lebih rendah dibanding kedua negara tetangga tersebut. Hasil riset tersebut menyebutkan penetrasi smartphone di Asia Pasifik tertinggi ada di Hong Kong dan Singapura sebesar 87%, diikuti Malaysia 80%, Australia 75%, dan China 71%. Kemudian Thailand 49%, Indonesia 23%, India 18%, dan Filipina 15%. Kemudian rata-rata total waktu pengguna smartphone di Indonesia sebanyak 196 menit per hari. Penggunaan paling banyak 63 menit digunakan untuk berkomunikasi, 51 menit untuk hiburan, 40 menit untuk aplikasi, dan sisa waktunya untuk hal lain. Sementara total waktu pengguna smartphone di Thailand sebanyak 209 menit per hari. Penggunaan paling banyak 71 menit digunakan untuk hiburan, 69 menit untuk berkomunikasi, 46 menit untuk aplikasi dan sisa waktunya untuk hal lain. Sedangkan di Malaysia lebih lama lagi. Total waktu pengguna smartphone di negara ini sebanyak 249 menit per hari. Penggunaan paling banyak 72 menit digunakan untuk hiburan, 70 menit untuk berkomunikasi, 66 menit untuk aplikasi, dan sisa waktunya untuk hal lain. Sagar Phadke, Direktur Nielsen Telecom dan Technology Practice untuk Asia Tenggara, Asia Utara, dan Pasifik menjelaskan pertumbuhan dalam kepemilikan perangkat koneksi di Asia Pasifik beberapa tahun belakangan ini mengejutkan. Dia bilang, di Asia Tenggara pemilik smartphone menghabiskan waktu rata-rata lebih dari tiga jam per hari pada Juni 2013. "Meski penetrasi smartphone belum mencapai 100%, penggunaan aplikasi meningkat," jelas Phadke dalam siaran persnya yang diterima KONTAN, Jumat (20/9). Sebagai informasi, survey Nielsen ini dilakukan di sembilan negara, yakni Australia, China, Hongkong, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Survey dilakukan dengan wawancara pengguna mobile di daerah perkotaan dengan responden di atas 13 tahun. Wawancara dilakukan antara Maret hingga Mei 2013.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News