Penggusuran, aktivis minta Ahok minta maaf



JAKARTA. Puluhan aktivis yang tergabung dalam gerakan Lawan Ahok menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama minta maaf.

Terakhir Ahok menggusur warga Kampung Pulo, Jakarta Timur tanpa melalui proses negosiasi.

"Meminta Ahok untuk membuat pernyataan maaf secara terbuka kepada masyarakat Jakarta," kata Ketua Gerakan Lawan Ahok, Tegar Putuhena ketika demonstrasi di rumah Dinas Gubernur DKI, Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Jumat (28/8/2015).


Tegar menuntut Ahok minta maaf karena dia menilai kebijakan pemerintah tidak melalui proses negosiasi.

Dia berharap Ahok bisa memimpin Jakarta secara manusiawi dan bisa menjadikan rakyat kecil bukan sebagai musuh.

"Kami juga minta kepada Ahok untuk tidak berkampanye bahwa hanya rakyat kecil itulah yang menjadi penyebab atas banjir di Kota Jakarta," katanya.

"Kita minta pada Ahok untuk tegas juga kepada penguasa-pengusaha pengembang properti," tambahnya.

Penggusuran terhadap ratusan rumah warga Kampung Pulo dilakukan Kamis (20/8/2015).

Lahan tersebut digusur untuk kemudian dikembalikan ke fungsi asli, lahan hijau.

Sebelum menggusur, pemerintah menyediakan rumah susun sederhana sewa di Jatinegara Barat bagi warga Kampung Pulo dan melalui serangkaian proses negosiasi, khususnya bagi pemegang surat tanah.

Sebagian warga menyambut baik rusun tersebut, tapi sebagian lagi keberatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto