Penghadangan truk timbulkan penumpukan sampah



JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, penghadangan terhadap truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI oleh sekelompok orang di Cileungsi, Bogor berakibat pada penumpukan sampah di DKI Jakarta.

"Karena penghadangan itu, pembuangan sampah menuju TPST Bantar Gebang menjadi terhambat. Sampah tidak terangkut, sehingga terjadi penumpukan sampah," kata pria yang akrab disapa Ahok ini, Selasa (3/11).

Gubernur menilai penghadangan tersebut merupakan aksi premanisme sehingga Pemprov DKI akan segera melaporkan ke kepolisian.


"Kalau menurut saya, tindakan penghadangan tersebut merupakan aksi premanisme. Maka, hari ini Dinas Kebersihan DKI mau lapor ke polisi. Tidak boleh main hadang-hadang begitu," ujar Basuki.

Ia menegaskan, jalan yang dilalui oleh truk sampah tersebut merupakan jalan milik negara, sehingga siapa pun dapat melintasinya.

"Itu kan jalan milik negara, boleh-boleh saja dilewati. Di Jakarta juga boleh masuk kendaraan bermotor berpelat F (Bogor), ada yang bawa ayam, bawa ikan. Jadi memang tidak boleh dihalangi," ungkapnya.

Sebanyak 200 truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta dihadang sekitar 50 orang saat melintas di Jalan Transyogi, Cileungsi, Bogor Timur, Jawa Barat, Senin (2/11) pagi.

Akibat insiden tersebut, sekitar 6.500 ton sampah asal Jakarta yang akan dikirim ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi menjadi terhambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri