Penghapusan saham gocap berdampak minim ke IHSG



JAKARTA. Sinyal penghapusan batas saham Rp 50 alias saham gocap kian kuat. Sebab, setelah dilakukan uji coba, efeknya ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kecil.

"Kalau dibuka, indeks memang bisa turun tapi hanya 0,15%, itu pun uji coba dengan menggunakan fraksi harga yang sekarang," kata Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Hamdi Hassyairbaini, Kamis (1/12).

Asal tahu saja, sebelumnya bursa sempat melakukan uji coba atau mock trading sejauh mana dampaknya ke IHSG jika batas saham gocap dihapus. Uji coba dilakukan dengan menggunakan fraksi harga yang berlaku selama ini. Fraksi tersebut membagi rentang harga saham kedalam lima bagian.


Detailnya adalah, Rp 50-Rp 200 (fraksi Rp 1 maksimum perubahan Rp 10), Rp 200-Rp 5.000 (fraksi harga Rp 2 maksimum perubahan Rp 20); harga Rp 500-Rp 2.000 (fraksi Rp 5 maksimum perubahan Rp 50); harga Rp 2.000-Rp 5.000 (fraksi harga Rp 10 maksimum perubahan Rp 100); serta harga saham lebih dari Rp 5.000 (fraksi harga Rp 25 dengan maksimum perubahan Rp 250).

Nah, saat batas saham gocap dibuka, berarti harga dibawah Rp 50 tidak lagi ditransaksikan di pasar negosiasi tapi reguler. Artinya, perlu ada fraksi harga baru yang khusus mengatur pergerakan saham tersebut guna meminimalisir kenaikan atau penurunan gain yang tidak logis.

Terkait hal ini, bursa tengah melakukan kajian lanjutan. Prosesnya juga masih panjang karena perlu melalui izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terlebih dahulu. "Akan dikejar semester I-2017 (penghapusan saham gocap)," kata Hamdi.

Ia menambahkan, tidak signifikannya pengaruh penghapusan tersebut juga karena jumlah saham dengan harga di bawah gocap hanya sedikit. Bahkan, tidak lebih dari sepuluh saham.

Karena minimnya jumlah saham gocap ini juga yang membuat otoritas bursa urung membuat papan penny stock. Sebelumnya, rencana ini sempat diwacanakan untuk menampung saham-saham dengan level harga tersebut.

Tapi, rencana papan penny stock dibatalkan. "Cost -nya terlalu besar kalau hanya untuk sepuluh saham, jadi biar digabungkan ke papan yang ada, hanya fraksi dan lot -nya saja yang berbeda," pungkas Hamdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto