SINGAPURA. Sebagian besar mata uang Asia perkasa terhadap dollar AS pagi ini. Ringgit Malaysia, salah satunya. Pada pukul 10.23 waktu Kuala Lumpur, ringgit menguat 0,5% menjadi 3,1650. Sementara, baht Thailand menguat 0,1% menjadi 31,57 per dollar, peso Filipina menguat 0,3% menjadi 41,74 per dollar, dan yuan China menguat 0,07% menjadi 6,3745 per dollar. Penguatan mata uang Asia itu juga tercermin dalam Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index yang masih menunjukkan kenaikan untuk hari ketiga. Sebaliknya, Dollar Index mencatatkan penurunan sebesar 0,2%.Penguatan mata uang Asia terjadi seiring spekulasi investor bahwa Pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke akan memberikan sinyal penggelontoran stimulus untuk menggairahkan kembali perekonomian AS pada hari ini (17/7). Misalnya saja menggelontorkan quantitative easing ronde ketiga. "Penurunan tingkat penjualan ritel AS pada Juni lalu memicu harapan digelontorkannya QE3. Investor juga berspekulasi, China akan segera mengumumkan lebih banyak pelonggaran kebijakan sehingga pertumbuhan ekonomi di semester kedua akan lebih baik lagi," papar Kenix Lai, currency analyst Bank of East Asia Ltd di Hong Kong. Di negara Asia lainnya, rupiah Indonesia melemah 0,3% menjadi 9.474 per dollar, dollar Taiwan menguat 0,4% menjadi NT$ 29,957, dan dong Vietnam menguat 0,1% menjadi 20.850. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pengharapan QE3 the Fed mengangkat mata uang Asia
SINGAPURA. Sebagian besar mata uang Asia perkasa terhadap dollar AS pagi ini. Ringgit Malaysia, salah satunya. Pada pukul 10.23 waktu Kuala Lumpur, ringgit menguat 0,5% menjadi 3,1650. Sementara, baht Thailand menguat 0,1% menjadi 31,57 per dollar, peso Filipina menguat 0,3% menjadi 41,74 per dollar, dan yuan China menguat 0,07% menjadi 6,3745 per dollar. Penguatan mata uang Asia itu juga tercermin dalam Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index yang masih menunjukkan kenaikan untuk hari ketiga. Sebaliknya, Dollar Index mencatatkan penurunan sebesar 0,2%.Penguatan mata uang Asia terjadi seiring spekulasi investor bahwa Pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke akan memberikan sinyal penggelontoran stimulus untuk menggairahkan kembali perekonomian AS pada hari ini (17/7). Misalnya saja menggelontorkan quantitative easing ronde ketiga. "Penurunan tingkat penjualan ritel AS pada Juni lalu memicu harapan digelontorkannya QE3. Investor juga berspekulasi, China akan segera mengumumkan lebih banyak pelonggaran kebijakan sehingga pertumbuhan ekonomi di semester kedua akan lebih baik lagi," papar Kenix Lai, currency analyst Bank of East Asia Ltd di Hong Kong. Di negara Asia lainnya, rupiah Indonesia melemah 0,3% menjadi 9.474 per dollar, dollar Taiwan menguat 0,4% menjadi NT$ 29,957, dan dong Vietnam menguat 0,1% menjadi 20.850. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News