JAKARTA. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan penghematan anggaran subsidi dari kenaikan BBM untuk dua bulan terakhir di tahun ini akan sebesar Rp 9,5 triliun. Penghematan ini didasarkan anggaran subsidi BBM yang tercantum dalam APBN-P 2014. Menurut Bambang, anggaran penghematan dua bulan terakhir di tahun 2014 tersebut akan digunakan untuk menambah conditional cash transfer sebesar Rp 50.000 per kepala keluarga per bulan. Dengan tambahan tersebut, nilai yang didapat keluarga miskin yang sebelumnya sebesar Rp 150.000 per bulan naik menjadi Rp 200.000 per bulan. “Harapannya kebijakan ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat akibat kenaikan BBM bersubsidi” kata Bambang, Selasa (18/11).
Melihat besaran penghematan anggaran dua bulan terakhir di tahun ini, Bambang menilai penghematan tahun depan mampu capai Rp 110-140 triliun. Angka ini melihat variabel subsidi harga BBM, harga minyak dunia dan kurs. “Besaran saving itu persisnya ada pada asumsi-asumsi APBN 2015. Untuk besaran kurs tahun depan nilainya Rp 11.900 per US$, sedangkan untuk asumsi harga minyak dunia, masih dilihat pergerakannya. Untuk itu, masih dilihat proyeksi ke depan, tetapi proyeksinya sebesar 105 US$ per barrel” ujarnya.