JAKARTA. Order jasa pengiriman ekspedisi melonjak menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah. Kondisi ini membuat kegiatan pebisnis logistik mengalami lonjakan. Misalnya PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Perusahaan ini mengklaim alami lonjakan pengiriman barang hingga 40% ketimbang bulan-bulan biasa. "Tahun ini diluar prediksi. Sebelumnya kami pasang target 30%-40%, tapi ini lebih gede," ujar Mohammad Feriadi, Presiden Direktur Jalur Nugraha Ekakurir kepada KONTAN, Kamis (30/6).
Salah satu faktor yang membuat lonjakan pengiriman barang adalah adanya momen jelang Lebaran. "Misalnya ada yang mengirimkan hadiah Lebaran ke keluarga karena tidak bisa mudik," paparnya. Faktor lain yang tidak kalah berpengaruh adalah keberadaan situs belanja yang makin marak. Lantaran ada konsumen yang berbelanja Lebaran lewat situs belanja. Malah, euforia e-commerce ini membuat JNE sampai harus mengirimkan barang hingga ke Indonesia Timur. Misalnya ke Ujung Pandang hingga Papua yang melonjak ketimbang tahun lalu. "Tahun ini lebih terasa kenaikannya," katanya. Menurut catatan Feriadi, per 25 Juni 2016, JNE sudah mengangkut barang dengan total berat sekitar 330 ton per hari. Ia memprediksikan, total jumlah angkutan JNE ini bakal terus bertambah khususnya pada H-5 sampai H+4 Lebaran nanti. Setelah periode Lebaran, barulah pengiriman barang berangsur-angsur turun dan kembali ke titik normal. "Sebagian besar permintaan angkutan memakai jasa pesawat terbang," ungkapnya. Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) Amir Syarifuddin, industri ini bakal menghitung apakah terjadi peningkatan angkutan logistik sampai akhir tahun ini. Makanya, industri logistik domestik tengah sibuk menggarap lonjakan permintaan. "Semua masih sibuk, kiriman meningkat, tahun ini menjadi indikator proyeksi bisnis tahun berikutnya," katanya.
Ia mengangguk setuju kalau salah satu faktor yang membuat bisnis logistik domestik menggeliat adalah peran penting dari situs belanja. Menurutnya, saat ini kontribusi pengiriman via e-commerce jadi dominan. Sayang, ia mengaku tidak hafal persentasenya. Yang jelas, kehadiran situs belanja ini membuat pebisnis logistik lokal jadi ketiban pulung. Ia menyebut ada tiga pemain logistik yang kerap mendapat berkah dari kondisi ini, selain JNE juga perusahaan sejenis yakni PT Titipan Kilat (Tiki) serta pemain besar, PT Pos Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dikky Setiawan