Pengiriman smartphone di Indonesia naik, merek China masih mendominasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengiriman (shipment) smartphone di Indonesia tercatat positif. Firma riset Counterpoint Research mengungkap pengiriman smartphone ke Indonesia naik 7% pada kuartal III-2019. Pertumbuhan ini didongkrak oleh para vendor yang jor-joran mempromosikan produknya di retail online maupun offline.

Meski demikian, pengiriman tidak sama dengan penjualan. Sebab barang yang telah dikirim belum tentu langsung terjual. Masih sama dengan beberapa kuartal sebelumnya, empat dari lima besar smartphone di Indonesia dikuasai oleh vendor asal China. Pangsa pasarnya mencapai 65% dari total volume smartphone yang beredar di Tanah Air.

"Ini adalah pangsa pasar terbesar vendor China di Indonesia, menghimpit pangsa pasar merek lokal menjadi satu digit," jelas analis Counterpoint Research, Parv Sharma.


Baca Juga: Ada 6.500 orang daftar beli Huawei Mate 30 Pro, tetapi belum tentu semua dapat...

Peringkat pertama masih dikuasai oleh Samsung sebagai juara bertahan, dengan pangsa pasar 22%, naik tipis 1% dari periode yang sama tahun lalu. Penjualan lini smartphone Galaxy A series disebut menjadi kunci pertumbuhan pangsa pasar Samsung di Indonesia.

Sepanjang tahun 2019, Samsung memang terbilang rajin merilis Galaxy A series di Indonesia. Posisi kedua dihuni oleh Xiaomi dengan pangsa pasar 20%, naik 2% dari periode yang sama tahun lalu. Menurut Counterpoint Research, Redmi Note 7 menjadi ponsel paling laris Xiaomi di Indonesia yang diikuti oleh Redmi 7A.

Xiaomi memproduksi 10 juta smartphone di Indonesia yang dijual secara online maupun offline. Mereka juga memperkuat layanan purna jual dengan menyebar 40 Mi Store di Indonesia. "Indonesia menjadi salah satu pasar kunci Xiaomi untuk mendongkrak pertumbuhan global," ujar Sharma.

Oppo menduduki posisi ketiga dengan pangsa pasar 19%, naik tipis 1% dibanding periode yang sama tahun lalu. Seri Oppo A5s dan A1k disebut menjadi model paling laris. Secara tahunan, pangsa pasar Oppo diklaim tumbuh 6%.

Di posisi keempat adalah Vivo dengan pangsa pasar 13%, naik hampir dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu. Seri Y menjadi model paling laris, terutama Y91C, Y12, dan Y15.

Baca Juga: Pasar smartphone global mulai bergairah lagi, siapa juaranya?

Di belakang Vivo adalah pendatang baru, Realme dengan pangsa pasar 11%. Counterpoint Research mencatat pangsa pasar Realme terus tumbuh positif secara berturut-turut hingga mencapai 38%. Realme C2 dan Realme 3 menjadi model kunci pendongkrak pangsa pasar Realme di Indonesia.

"Penjualan melalui kanal online dan harga yang bersaing serta fitur yang ditawarkan menjadi alasan kunci kesuksesan Realme," jelas Sharma.

Dirangkum KompasTekno dari situs resmi Counterpoint Research, Rabu (13/11), penjualan ponsel melalui e-commerce berkontribusi sebesar 12% dari total penjualan. Counterpoint Research juga menyinggung ihwal aturan IMEI yang baru diterbitkan beberapa waktu lalu.

Associate Director Counterpoint Research, Tarun Pathak mengatakan, aturan IMEI diprediksi akan menggenjot ekosistem manufaktur lokal lebih tinggi lagi. Saat ini, sebanyak 94% smartphone yang dijual di Indonesia selama kuartal III-2019, dimanufaktur secara lokal. (Wahyunanda Kusuma Pertiwi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pengiriman Smartphone di Indonesia Naik, Merek China Masih Mendominasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati