JAKARTA. Meski kini masih diselimuti sentimen negatif, tetapi harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih berpeluang kembali menguat. Keputusan Bank Sentral AS untuk mengkerek tingkat suku bunga acuannya bisa menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga.Ketika The Fed menaikkan suku bunga, diperkirakan mata uang ringgit akan mengalami koreksi. “Biasanya kalau ringgit melemah terhadap dollar, harga CPO bisa kembali menguat,” terangnya Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoin Futures kepada KONTAN, Selasa (7/3).Menurutnya kalau hal itu terjadi ada harga CPO bisa bergerak naik menuju level RM 2.960 per metrik ton. Namun jika tidak, minyak sawit kembali akan dipengaruhi oleh sentimen dari data ekspor dan pasokan. Area support-nya akan berada pada level RM 2.700 per metrik ton.
Penguatan CPO bergantung suku bunga The Fed
JAKARTA. Meski kini masih diselimuti sentimen negatif, tetapi harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih berpeluang kembali menguat. Keputusan Bank Sentral AS untuk mengkerek tingkat suku bunga acuannya bisa menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga.Ketika The Fed menaikkan suku bunga, diperkirakan mata uang ringgit akan mengalami koreksi. “Biasanya kalau ringgit melemah terhadap dollar, harga CPO bisa kembali menguat,” terangnya Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoin Futures kepada KONTAN, Selasa (7/3).Menurutnya kalau hal itu terjadi ada harga CPO bisa bergerak naik menuju level RM 2.960 per metrik ton. Namun jika tidak, minyak sawit kembali akan dipengaruhi oleh sentimen dari data ekspor dan pasokan. Area support-nya akan berada pada level RM 2.700 per metrik ton.