Penguatan CPO bisa bertahan hingga pekan depan



JAKARTA. Harga CPO kembali bangkit setelah menyentuh level terendah sejak empat bulan pada awal pekan ini. Harga CPO mendapat dorongan dari kenaikan minyak kedelai sebagai barang substitusi.

Mengutip Bloomberg, Rabu (1/3) pukul 16.04 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Mei 2017 menanjak 1,5% ke level RM 2.805 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, CPO menguat tipis 0,1%.

Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, pergerakan harga CPO mengikuti harga minyak nabati yang melambung lantaran dipicu oleh kenaikan permintaan Eropa dan Amerika Serikat (AS). "Kenaikan harga bisa bertahan hingga sepekan ke depan," ujarnya.


Harga CPO sebenarnya masih dibayangi ancaman kenaikan produksi seiring berakhirnya badai El Nino serta turunnya angka permintaan. Survei kargo Intertek Testing Services menyatakan ekspor CPO Malaysia selama bulan Februari turun 14,2% menjadi 1,01 juta ton dibanding bulan sebelumnya. Sementara Societe General de Surveillance menyebutkan ekspor CPO Malaysia bulan lalu turun 12% menjadi 1,02 juta ton. Di saat ekspor CPO Malaysia turun, permintaan domestik cenderung stabil.

Tetapi pelaku pasar masih menanti konverensi industri kelapa sawit di Kuala Lumpur pekan depan. "Mereka menanti sinyal permintaan dan produksi," lanjut Agus. Jika dalam konferensi pekan depan para pelaku industri menyampaikan potensi pulihnya produksi, maka CPO bepeluang kembali tertekan.

Harga CPO tentu akan turut terkena imbas positif dari tren penguatan minyak kedelai. Namun, peluang kenaikan harga CPO juga terbatas mengingat adanya ancaman kenaikan produksi serta turunnya permintaan. Proyeksi Agus, CPO hingga kuartal pertama tahun ini akan bergerak pada kisaran RM 2.720 - RM 3.000 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie