KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan dollar Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen negatif yang menahan laju harga komoditas logam industri. Salah satunya nikel yang menunjukkan penurunan lebih dari 2% dalam sehari. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis (8/3), harga nikel kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) tercatat melemah 2,35% ke level US$ 13.270 per metrik ton. Sedangkan jika dibandingkan sepekan sebelumnya harganya hanya melemah 1,41%. Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, di tengah kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan perang dagang setelah AS merilis aturan bea impor aluminium dan baja, harga nikel jatuh cukup tajam. Apalagi fokus investor juga tengah tertuju pada penguatan dollar Amerika Serikat (AS). Rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di bulan Mei dan rilis data tenaga kerja AS memberi sentimen positif bagi greenback.
Penguatan dollar AS menggerus harga nikel
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan dollar Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen negatif yang menahan laju harga komoditas logam industri. Salah satunya nikel yang menunjukkan penurunan lebih dari 2% dalam sehari. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis (8/3), harga nikel kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) tercatat melemah 2,35% ke level US$ 13.270 per metrik ton. Sedangkan jika dibandingkan sepekan sebelumnya harganya hanya melemah 1,41%. Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, di tengah kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan perang dagang setelah AS merilis aturan bea impor aluminium dan baja, harga nikel jatuh cukup tajam. Apalagi fokus investor juga tengah tertuju pada penguatan dollar Amerika Serikat (AS). Rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di bulan Mei dan rilis data tenaga kerja AS memberi sentimen positif bagi greenback.