Penguatan dollar bisa ganggu emiten batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menguatnya dollar AS di hadapan sejumlah mata uang dunia membuat harga komoditas batubara cenderung melambung. Laporan keuangan bervaluasi dollar pun menjadi naik. Namun, bila kenaikan terlalu tinggi, permintaan pada komoditas bisa susut dan menyebabkan momentum batubara terkoreksi.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai, pasar harus berhati-hati dengan kinerja emiten tambang di tengah penguatan dollar. Memang dollar yang menguat bakal mengkerek harga ekspor batubara dan membuat emiten dengan laporan keuangan bervaluasi dollar menjadi cantik. Namun, hal ini juga ada risikonya sendiri.

"Kalau emiten punya utang dan cost of production dalam US dollar, maka akan meningkat juga," jelas Reza saat dihubungi KONTAN.


Serupa Kurniawan Sudjatmiko melihat penguatan dollar yang terlalu menanjak bakal berbahaya bagi laporan keuangan emiten yang menggunakan mata uang Paman Sam lantaran harus melakukan konversi valas.

Kurniawan melanjutkan, di sisi lain, kurs dollar yang terus mendaki bisa membuat harga komoditas melambung terlalu tinggi. "Akibatnya permintaan batubara bisa susut," jelasnya.

Reza merekomendasikan buy ITMG, PTBA, ADRO, dan DOID, dengan target masing-masing Rp 23.250, Rp 13.200, Rp 2.250, dan Rp 1.550 per saham.

Sedangkan Kurniawan merekomendasikan buy pada ITMG, PTBA dan ADRO, dengan target masing-masing di Rp 26.950, Rp 15.500 dan Rp 2.350.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie