KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menguatnya dollar AS di hadapan sejumlah mata uang dunia membuat harga komoditas batubara cenderung melambung. Laporan keuangan bervaluasi dollar pun menjadi naik. Namun, bila kenaikan terlalu tinggi, permintaan pada komoditas bisa susut dan menyebabkan momentum batubara terkoreksi. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai, pasar harus berhati-hati dengan kinerja emiten tambang di tengah penguatan dollar. Memang dollar yang menguat bakal mengkerek harga ekspor batubara dan membuat emiten dengan laporan keuangan bervaluasi dollar menjadi cantik. Namun, hal ini juga ada risikonya sendiri. "Kalau emiten punya utang dan cost of production dalam US dollar, maka akan meningkat juga," jelas Reza saat dihubungi KONTAN.
Penguatan dollar bisa ganggu emiten batubara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menguatnya dollar AS di hadapan sejumlah mata uang dunia membuat harga komoditas batubara cenderung melambung. Laporan keuangan bervaluasi dollar pun menjadi naik. Namun, bila kenaikan terlalu tinggi, permintaan pada komoditas bisa susut dan menyebabkan momentum batubara terkoreksi. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai, pasar harus berhati-hati dengan kinerja emiten tambang di tengah penguatan dollar. Memang dollar yang menguat bakal mengkerek harga ekspor batubara dan membuat emiten dengan laporan keuangan bervaluasi dollar menjadi cantik. Namun, hal ini juga ada risikonya sendiri. "Kalau emiten punya utang dan cost of production dalam US dollar, maka akan meningkat juga," jelas Reza saat dihubungi KONTAN.