JAKARTA. Dua kabar buruk menahan penguatan indeks bursa Amerika Serikat. Indeks Dow Jones Industrial Average yang telah menguat secara dua hari berturut-turut hanya naik tipis sebesar 24 poin ke 10.434,17 kemarin (17/6).Indeks Standard & Poor's 500 dan indeks Nasdaq juga mengalami nasib serupa. Indeks Standard & Poor's 500 naik 0,13% menjadi 1.116,04 sedangkan indeks Nasdaq naik 0,05% menjadi 2.307,16.Dua kabar buruk itu berasal dari Pemerintah Amerika Serikat dan indeks Philadelpia Federal Reserves. Pemerintah AS menyatakan jumlah penerima tunjangan pengangguran naik secara tak terduga pekan lalu. Jumlahnya naik dari 12.000 menjadi 472.000. Ini merupakan angka tertinggi dalam sebulan.Sementara Philadelphia Reserves mengatakan ekspansi industri manufaktur pada Juni lebih lamban dari pada Mei lalu. Pernyataan ini lantas menimbulkan kekhawatiran bagi pelaku pasar. Mereka menilai kelambanan ini sebagai sinyal bahwa pemulihan ekonomi akan kembali memudar."Ini menandakan pemulihan ekonomi belum merata," kata Paul Ballew, Chief Economist Nationwide Insurance di Columbus, Ohio kepada Associated Press.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penguatan Dow Jones Mulai Terbatas
JAKARTA. Dua kabar buruk menahan penguatan indeks bursa Amerika Serikat. Indeks Dow Jones Industrial Average yang telah menguat secara dua hari berturut-turut hanya naik tipis sebesar 24 poin ke 10.434,17 kemarin (17/6).Indeks Standard & Poor's 500 dan indeks Nasdaq juga mengalami nasib serupa. Indeks Standard & Poor's 500 naik 0,13% menjadi 1.116,04 sedangkan indeks Nasdaq naik 0,05% menjadi 2.307,16.Dua kabar buruk itu berasal dari Pemerintah Amerika Serikat dan indeks Philadelpia Federal Reserves. Pemerintah AS menyatakan jumlah penerima tunjangan pengangguran naik secara tak terduga pekan lalu. Jumlahnya naik dari 12.000 menjadi 472.000. Ini merupakan angka tertinggi dalam sebulan.Sementara Philadelphia Reserves mengatakan ekspansi industri manufaktur pada Juni lebih lamban dari pada Mei lalu. Pernyataan ini lantas menimbulkan kekhawatiran bagi pelaku pasar. Mereka menilai kelambanan ini sebagai sinyal bahwa pemulihan ekonomi akan kembali memudar."Ini menandakan pemulihan ekonomi belum merata," kata Paul Ballew, Chief Economist Nationwide Insurance di Columbus, Ohio kepada Associated Press.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News